Tangerang Selatan, VIVA – Sebuah insiden viral di media sosial menunjukkan keberanian Aviani Malik, moderator debat Pilkada Tangerang Selatan 2024, saat melawan tindakan catcalling yang diterimanya dari pendukung salah satu pasangan calon di Grand Studio Metro TV , Jakarta Barat, pada Selasa (12/11/24).
Insiden ini terjadi ketika Aviani, yang tengah menjalankan tugasnya memoderasi debat, tiba-tiba dipanggil dengan sebutan "baby" oleh seorang pendukung dari pasangan calon nomor urut 1, Drs. H. Benyamin Davnie dan H. Pilar Saga Ichsan, S.T., M. Ars.
Peristiwa tersebut memicu reaksi dari Aviani, yang langsung melawan pendukung tersebut dengan tegas. Panggilan sayang tanpa persetujuan, apalagi di ruang publik seperti debat politik, adalah bentuk catcalling atau pelecehan verbal.
Dengan sikap profesional namun tegas, Aviani mengingatkan para pendukung untuk menghormati dirinya dan seluruh peserta debat.
"Saya mencoba untuk menertibkan Anda. Anda catcalling saya. Tolong sama-sama hormati. Saya nggak suka Anda panggil saya baby," ucap Aviani.
Ilustrasi catcalling atau pelecehan verbal
Tak hanya menegur, Aviani juga meminta semua yang hadir untuk mengikuti tata tertib yang telah ditetapkan, mengingat debat tersebut adalah bagian dari kampanye resmi Pilkada Tangsel.
"Sama-sama tolong hormati, ini adalah segmen terakhir. Kita ikut peraturan dan tata tertib," tambahnya.
Rekaman momen ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @kecoamengsedih pada Rabu, 13 November 2024.
“Pantes masih ada pelecehan di Tangsel, pendukungnya aje modelan begini. Keren banget Kak @aviani_malik berani speak up!” tulis akun TikTok tersebut.
Banyak pengguna media sosial yang memuji keberanian Aviani dalam melawan tindakan pelecehan verbal ini, mereka menilai aksi Aviani sebagai contoh positif bagi korban catcalling di ruang publik.
Sejumlah netizen juga menyampaikan dukungan mereka di Instagram, mereka mengapresiasi sikap Aviani yang berani melawan catcalling.
Catcalling sendiri adalah tindakan yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan merendahkan seseorang, terutama di ruang publik yang semestinya aman bagi semua kalangan.
Halaman Selanjutnya
"Sama-sama tolong hormati, ini adalah segmen terakhir. Kita ikut peraturan dan tata tertib," tambahnya.