Kamis, 14 November 2024 - 01:04 WIB
Jakarta, VIVA – Sigit Purnomo atau Pasha Ungu baru-baru ini mengadukan masalah anak penderita celebral palsy yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah saat menghadiri rapat kerja Komisi VIII dengan Kementerian Sosial di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
"Ini di dapil saya Pak Menteri, ini ada foto saya, jangan lihat sayanya, ada di sebelah saya pak. Ini anak yang ada di Jakarta Barat, beliau ini punya penyakit celebral palsy. Kalau saya tidak salah, ini terkait lumpuh otak, saraf, otot dan lain-lain," kata Pasha di ruang rapat Komisi VIII.
"Saya tidak paham, apakah ini masuk dalam PKH atau bantuan beras, bantuan pangan non tunai, BLT atau sebagainya. Tapi intinya satupun bantuan dia tidak dapat," sambungnya.
Pasha Ungu nyanyi di kantor NU Jawa Timur.
Photo :
- VIVA/ Nur Faishal.
Cerebral palsy (CP) adalah gangguan yang memengaruhi perkembangan motorik dan koordinasi otot akibat kerusakan atau perkembangan yang abnormal pada otak, biasanya terjadi selama kehamilan, persalinan, atau pada awal kehidupan. CP merupakan kondisi kronis yang bersifat non-progresif, artinya kerusakan pada otak tidak akan bertambah parah, tetapi gejalanya dapat berubah seiring pertumbuhan anak.
Ilustrasi anak autis
Photo :
- Pixabay/Mohamed_hassan
Banyak orang yang berusaha mengobati gangguan satu ini dengan cara pengobatan medis sekaligus spiritual seperti rukiyah. Menurut dr. Zaidul Akbar, bisa jadi rukiyah menjadi cara menyembuhkan penyakit ini.
"Sebaik-baik pengobatan adalah pengobatan yang menggunakan Allah Alquran. Jadi kalau ditanya, bagaimana dengan rukiyah? Sangat baik. Apakah ini urusan sama jin? Bukan. Kan bahasa atau mungkin kalimat yang Allah sampaikan dalam Alquran adalah bahwa Alquran itu kami jadikan sebagai penyembuh. Maka rutin kan bisa jadi bacakan Alquran ya atau mungkin di rukiyah," jelas dr. Zaidul Akbar, mengutip video di kanal YouTubenya, Rabu 13 November 2024.
Selain lewat jalan spiritual, asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak harus diperhatikan. Lewat makanan, perkembangan anak bisa berjalan dengan baik seiring dengan kandungan gizi apa saja yang mereka dapatkan setiap hari. Dr. Zaidul Akbar menyarankan agar orangtua selalu memberikan makanan penuh nutrisi untuk anak-anaknya.
"Nutrisi berkaitan dengan tubuh kembangnya dia. Ya, itu banyak sekali. Produk perlebahan itu ya kalau memungkinkan kasih semua sama dia. Royal jellynya, bipolennya, propolisnya, madunya, semua kasih. Dan produk-produk yang disebutkan Nabi, ya itu juga diberikan. Entah dalam bentuk langsung suplemen atau dalam bentuk makanan. Seperti habatussauda, kurma, zaitun," jelasnya.
Kemudian, terapi juga sangat dianjurkan bagi orang yang menderita gangguan CP. Bisa lewat terapi pijat, akupuntur, hingga fisioterapi yang disarankan oleh dokter.
"Terapi seperti massage, ya pijatan, itu juga bisa dipakai. Atau juga mungkin fisioterapi juga bisa dipakai. Kemudian akupuntur, tusuk jarum. Saya juga sarankan kepada anak-anak seperti ini. Jadi, semua optimalisasi terapi yang kita bisa lakukan, lakukan saja. Sepanjang tidak melanggar syariat," kata dr. Zaidul Akbar.
Halaman Selanjutnya
Selain lewat jalan spiritual, asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak harus diperhatikan. Lewat makanan, perkembangan anak bisa berjalan dengan baik seiring dengan kandungan gizi apa saja yang mereka dapatkan setiap hari. Dr. Zaidul Akbar menyarankan agar orangtua selalu memberikan makanan penuh nutrisi untuk anak-anaknya.