Jumat, 22 November 2024 - 18:06 WIB
Jakarta, VIVA – Situasi terkini di Palestina khususnya Jalur Gaza masih sangat memprihatinkan. Konflik antara Israel dan kelompok Hamas terus berlangsung dengan dampak kemanusiaan yang signifikan. Serangan udara Israel telah menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk warga sipil, dengan jumlah pengungsi mencapai ratusan ribu orang. Korban yang berjatuhan bukan hanya orang dewasa atau lansia, tetapi juga termasuk bayi dan anak-anak.
Melihat keprihatinan kondisi di Jalur Gaza, masyarakat Indonesia pun sangat peduli dan ingin membantu dari kejauhan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengirimkan donasi kepada warga Palestina yang membutuhkan di sana dalam bentuk apapun.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, mengungkapkan betapa teriris hatinya melihat kondisi saudara-saudara di Palestina. Oleh sebab itu, ia sangat mendukung pengiriman donasi untuk bayi dan anak-anak di Palestina yang sudah terkumpul berkat kepedulian masyarakat Indonesia.
"Hari ini, kita kirimkan donasi yang kita miliki, mungkin kecil buat kita tapi besar buat masyarakat Palestina. Luka Palestina adalah luka kita bersama, penderitaan Palestina adalah penderitaan kita. Apa yang kita lakukan saat ini adalah hal yang sangat peduli," kata Nasaruddin Umar, dalam sambutannya di acara Press Conference Program Tempo Scan 100% Indonesia CSR 'Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina', di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat 22 November 2024.
Press Conference Program Tempo Scan 100 Indonesia CSR Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina
Photo :
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Pada hari Jumat tanggal 22 November 2024, bertempat di Masjid Istiqlal, Jakarta, PT Tempo Scan Pacific Tbk menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi bayi dan anak Palestina, penyerahan bantuan kemanusiaan tersebut diserahkan oleh Tempo Scan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI) untuk kemudian disalurkan kepada pihak-pihak yang terkait.
Bantuan kemanusiaan ini dilatarbelakangi oleh rasa simpati dan keprihatinan atas penderitaan bayi dan anak Palestina yang tinggal di daerah konflik, di mana berdasarkan data yang ada, sekitar 70 persen korban konflik di Palestina adalah wanita dan anak-anak, di mana 44 persennya adalah bayi dan anak-anak.
Program ini juga merupakan salah satu bentuk perwujudan dari prinsip kesetaraan, di mana setiap anak manusia memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan kasih sayang, perlindungan, gizi baik dan pendidikan yang layak tanpa membedakan suku, ras dan agama. Bayi yang terlahir dan anak-anak yang dibesarkan di Palestina juga memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan gizi baik, kasih sayang, perlindungan dan pendidikan yang layak.
Sejak dicanangkannya program "Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina" 2 bulan sebelumnya, telah berhasil dikumpulkan dana bantuan kemanusiaan yaitu sejumlah Rp10 Miliar untuk didonasikan.
"Setiap anak manusia terlepas dari latar belakang mereka, punya kesempatan yang sama untuk bisa berkembang, tumbuh dengan bahagia, bebas, cukup gizi pangan dan cukup pendidikan. Terlepas dari suku, ras, agama anak tersebut. Sehingga prinsip kesetaraan Tempo Scan, setiap anak manusia bisa merealisasikan cita-citanya tanpa batas," kata Presiden Komisaris dan Pendiri Tempo Scan Group, Handojo S.. Muljadi.
Halaman Selanjutnya
Program ini juga merupakan salah satu bentuk perwujudan dari prinsip kesetaraan, di mana setiap anak manusia memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan kasih sayang, perlindungan, gizi baik dan pendidikan yang layak tanpa membedakan suku, ras dan agama. Bayi yang terlahir dan anak-anak yang dibesarkan di Palestina juga memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan gizi baik, kasih sayang, perlindungan dan pendidikan yang layak.