Jakarta, VIVA – Kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas melaporkan para donatur yang menyumbangkan duitnya ke Agus Salim selaku korban penyiraman air keras.
Pelaporan itu bermula saat pihak Pratiwi Noviyanthi atau Novi selaku pendiri Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan dengan Agus Salim yang menerima donasi menemui jalan buntu mediasi akibat terjadi kisruh dana donasi yang diduga disalahgunakan Agus untuk kepentingan pribadi.
Usai mediasi yang tak menemui kesepakatan, pihak Novi kemudian membuat keputusan dengan memberikan kuasa kepada donatur melalui kuasa hukum Novi untuk mengadakan polling donatur untuk memilih langkah duit donasi Agus ke depan mau diapakan.
Polling itu berisi apakah dana donasi yang saat ini diamankan di yayasan milik Novi itu tetap dialihkan ke Agus Salim untuk pengobatan, atau diberikan ke pihak lain yang lebih membutuhkan, atau dibalihkan ke donatur.
Rekan Kerja Ungkap Sikap Manipulatif Agus Korban Penyiraman Air Keras
Photo :
- YouTube Curhat BANG Denny Sumargo
Berdasarkan polling tersebut, para donatur menginginkan uang donasinya itu dialihkan kepada yang lebih membutuhkan.
Akan tetapi langkah Novi untuk memberikan kuasa kepada donatur dinilai Farhat Abbas sebagai bentuk provokasi karena tidak sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengobati Agus.
Farhat Abbas pun mengancam akan melaporkan para donatur itu.
"Ini sudah sumbangan buat ini (Agus) tidak usah polling-polling lagi, itu mau cari gara-gara sama saya aja, ini kan uang Agus," kata Farhat Abbas dikutip YouTube Intens Investigasi.
"Donaturnya nanti gua laporin satu per satu, sama aja kayak siapa yang masukin celengan masjid sama aja maling lagi uang masjid," tambah Farhat.
Sebagai informasi, kisruh donasi untuk korban penyiraman air keras agus, dengan YouTuber sekaligus pemilik Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan Novianthi Pratiwi, berbuntut panjang.
Pasalnya Novianthi Pratiwi atau akrab disapa teh Novi yang sudah berinisiatif untuk mengumpulkan donasi untuk pengobatan Agus lantaran matanya yang rusak akibat disiram air keras oleh bawahannya di tempat kerja, justru melaporkan Novi.
Dalam uang donasi itu, terkumpul Rp1,5 miliar, akan tetapi melalui podcast Denny Sumargo pada tanggal 24 September 2024. Pengumpulan dana yang sejatinya untuk pengobatan mata tetapi Novi menemukan kejanggalan pada mutasi rekening Agus.
Novi menilai Agus menyalahgunakan uang donasi tersebut yang seharusnya digunakan untuk pengobatannya malah disalahgunakan untuk membayar utang dan mentransfer ke rekening kerabat tanpa pemberitahuan oleh Novi.
Sehingga Novi merasa ada yang ditutup-tutupi sehingga meminta agar uang donasi dikelola yayasan guna menghindari penggunaan yang tidak semestinya.
Halaman Selanjutnya
"Donaturnya nanti gua laporin satu per satu, sama aja kayak siapa yang masukin celengan masjid sama aja maling lagi uang masjid," tambah Farhat.