Ibnu Jamil Akui Bakalan Pegal dan Pusing Kalau Tak Lari

3 hours ago 1

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:23 WIB

Jakarta, VIVA – Ibnu Jamil menjadi salah satu aktor tanah air yang cukup aktif berolahraga. Bahkan suami dari Ririn Ekawati ini sempat mengikuti ajang olahraga marathon di sejumlah negara.

Diungkap Ibnu Jamil bahwa memang dirinya merasa harus rutin berlari, sebab jika tidak menjalankan lari dia akan merasakan pegal dan pusing. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

“Saya gaya hidupnya bangun pagi ngerjain pr yaitu lari pagi. Kalau enggak lari jadi pegal dan pusing,” ungkap Ibnu Jamil saat ditemui dalam acara peluncuran koleksi terbaru UNIQLO Spring/Summee 2025 di Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat 31 Januari 2025.

Di sisi lain, soal olahraga marathon yang belakangan ini digelutinya, setidaknya porsi untuk berolahraga nya hampir setiap hari. Untuk menu latihannya sendiri adalah berlari dan latihan kekuatan.

Ibnu Jamil

Photo :

  • VIVA/Ichsan Suhendra

“Menu latihannya dituntut kita menunjang kekuatan tubuh kita supaya di race 42, 192 km itu supaya lari enak, nyaman dan terbebas dari cedera. Otomatis dengan pola latihan yang banyak pasti kegiatan saya semakin banyak. Jadi kalau dulu lari seminggu 2 kali minimal sekali sekarang enggak bisa, saya sekarang lari hampir setiap hari,” jelas dia.

Untuk menjalani kegiatan olahraga tersebut, Ibnu Jamil mengaku membutuhkan pakaian yang sesuai fungsinya. Selain bisa memberikan kenyamanan, pakaian yang dikenakannya juga harus bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. 

“Jadi larinya 3x, latihan kekuatannya 2x itu pasti saya membutuhkan pakaian-pakaian yang memang saya refil atau rotasi untuk bisa dipakai berkali-kali. Betul sekarang pelari-pelari menggunakan pakaian yang cerah-cerah, itu kan pilihan,” ujar Ibnu Jamil.

Ibnu Jamil

Photo :

  • Instagram/@ibnujamilo

“Tapi saya lebih nyaman dengan pakaian yang fungsional jadi setelah lari saya bisa pakai lagi ke aktivitas berikutnya. Jadi pakaian di lemari saya menuntut saya bisa saya gunakan untuk berbagai macam acara,” jelasnya. 

Selain itu penting juga memilih pakaian dengan warna yang tidak terlalu mencolok. Mengingat pakaian olahraga yang dikenakannya sering digunakan untuk kegiatan lainnya. 

“Lari enggak cuman di marathon tahun ini tapi juga tahun-tahun sebelumnya. Pilihan warna kalau terlalu cerah nanti pas nongkrong atau ngafe kayaknya agak sedikit enggak mungkin. Kalau pakai warna yang light bisa diapain aja enak (mix and match),” jelasnya. 

Halaman Selanjutnya

“Jadi larinya 3x, latihan kekuatannya 2x itu pasti saya membutuhkan pakaian-pakaian yang memang saya refil atau rotasi untuk bisa dipakai berkali-kali. Betul sekarang pelari-pelari menggunakan pakaian yang cerah-cerah, itu kan pilihan,” ujar Ibnu Jamil.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |