Jakarta, VIVA – Intermittent fasting (IF) telah menjadi metode diet yang populer, terutama di kalangan selebriti Tanah Air. Artis-artis cantik seperti Marshanda, Amanda Manopo, hingga Tya Ariestya, telah berhasil menurunkan berat badan mereka dengan menerapkan pola makan ini.
Metode IF sendiri mengatur pola makan dalam jendela waktu tertentu, misalnya hanya makan selama 8 jam sehari dan berpuasa selama sisa waktu. Scroll untuk info lebih lanjut lengkapnya, yuk!
Pola diet IF ini dianggap efektif dalam membakar lemak dan mengontrol asupan kalori. Namun, meski sukses membantu banyak orang mencapai berat badan ideal, intermittent fasting juga memiliki beberapa efek samping, lho!
Jadi, sebelum memulai metode ini, penting untuk memahami risikonya agar diet dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Nah, berikut ini tujuh efek samping intermittent fasting, seperti dirangkum dari Healthline, Senin, 11 November 2024.
7 Efek Samping Intermittent Fasting
1. Rasa Lapar yang Berlebihan
Salah satu efek samping umum dari intermittent fasting adalah rasa lapar yang berlebihan, terutama di awal-awal penerapannya. Pola makan ini dapat memicu keinginan makan lebih banyak saat memasuki waktu "buka puasa".
2. Sakit Kepala
Saat tubuh beradaptasi dengan pola makan yang berbeda, beberapa orang mengalami sakit kepala atau pusing. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar gula darah dan kurangnya asupan makanan.
3. Kelelahan
Pembatasan kalori dan waktu makan dapat menyebabkan kelelahan atau energi yang rendah. Terutama, bagi mereka yang aktif atau terbiasa makan lebih sering dalam sehari.
4. Perubahan Mood
Ketidakseimbangan gula darah serta rasa lapar berlebihan juga dapat berdampak pada suasana hati. Tidak jarang, menyebabkan perubahan emosi seperti mudah marah atau murung.
5. Masalah Pencernaan
Karena pola makan yang berubah drastis, beberapa orang mengalami masalah pencernaan seperti sembelit atau kembung. Hal ini bisa terjadi akibat kurangnya serat dan perubahan jadwal makan.
6. Dehidrasi
Saat berpuasa, banyak orang lupa untuk tetap terhidrasi, terutama jika jam makan yang terbatas membuat mereka lalai minum air. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
7. Risiko Nutrisi Tidak Terpenuhi
Jika tidak direncanakan dengan baik, intermittent fasting bisa membuat asupan nutrisi menjadi tidak seimbang. Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Sebelum mencoba intermittent fasting, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Ini agar metode diet tersebut dapat dilakukan dengan aman dan nyaman untuk menurunkan berat badan.
Halaman Selanjutnya
2. Sakit Kepala