Kata Kemenkeu Soal S&P Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia BBB Outlook Stabil

1 day ago 3

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:00 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro menyampaikan, lembaga pemeringkat Standard & Poor's Global Ratings (S&P) kembali mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada 'BBB' dengan outlook stabil.

Menurut Deni, S&P menilai rating tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid, kebijakan ekonomi yang cermat, dan kemampuan untuk mengelola beban utang publik secara prudent.

"Outlook stabil juga menggambarkan keyakinan S&P akan keberlanjutan disiplin fiskal," kata Deni dalam keterangannya, Rabu, 30 Juli 2025.

S&P memproyeksi defisit fiskal Indonesia akan tetap berada di bawah 3 persen dari PDB selama tiga tahun ke depan. Meskipun terdapat tantangan global yang belum mereda, kebijakan fiskal Indonesia dinilai tetap terukur dan konsisten.

Lebih lanjut, Deni menyampaikan bahwa S&P juga memproyeksikan bahwa pertumbuhan PDB Indonesia akan tetap tinggi, sekitar 5 persen per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Permintaan domestik diyakini juga akan terus menjadi pendorong utama momentum pertumbuhan.

Seiring dengan itu, pendapatan per kapita Indonesia juga diperkirakan meningkat, mencapai US$5.000 pada tahun ini. Inovasi pembiayaan pembangunan seperti pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara, yang juga dicatat oleh S&P, diharapkan dapat mengakselerasi pembiayaan proyek strategis nasional sehingga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, lanjut Deni, program pemerintah seperti penyediaan makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta rumah, diyakini akan memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan menjaga momentum pertumbuhan domestik.

Stabilisasi atas faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi PDB Indonesia juga dinilai akan tetap terjaga, didukung oleh kebijakan hilirisasi industri berbasis komoditas yang secara konsisten didorong oleh Pemerintah.

Kemiskinan meningkat di tengah pandemi

Sementara investasi pada sektor hilir seperti pembangunan smelter nikel baru dan pabrik baterai kendaraan listrik yang akan segera beroperasi, diyakini akan mendukung kinerja eksternal di tengah ketidakpastian global yang meningkat. S&P mencatat adanya potensi peningkatan peringkat kredit Indonesia di masa mendatang, apabila Pemerintah melakukan upaya penguatan stabilitas faktor eksternal tersebut.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Ke depan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus waspada terhadap dinamika dan risiko eksternal, seperti yang telah berhasil dilalui pada tahun-tahun sebelumnya. Prioritas akan tetap difokuskan pada pengendalian inflasi, menjaga daya beli masyarakat, serta mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional yang solid," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Selain itu, lanjut Deni, program pemerintah seperti penyediaan makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta rumah, diyakini akan memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan menjaga momentum pertumbuhan domestik.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |