VIVA – Banyak perusahaan dalam percakapan sehari-hari sering salah menyebutkan peran seseorang sebagai Owner atau Founder, padahal pemahaman yang salah ini dapat memengaruhi bagaimana perusahaan yang dijalankan, baik dari segi operasional maupun strategi bisnis.
Pernahkah Anda mendengar istilah Founder yang disebut sebagai Owner? Atau mungkin Anda menganggap seorang Owner selalu menjadi Founder? Di Indonesia, kebingungan semacam ini bukanlah hal yang jarang terjadi, mengingat banyaknya bisnis yang berkembang pesat dengan modal investasi luar. Apa sebenarnya perbedaan antara Owner dan Founder yang perlu diketahui?
Yuk, kita bahas lebih lanjut agar Anda tidak salah lagi dalam memahami kedua peran tersebut!
Apa Itu Founder?
Founder adalah individu yang pertama kali mendirikan suatu perusahaan atau bisnis. Peran Founder sangat penting karena mereka lah yang merancang ide awal, menetapkan visi perusahaan, dan membawa bisnis tersebut ke dalam dunia nyata.
Sebagai seorang penggerak utama, Founder memulai perjalanan bisnis dari titik nol, menciptakan strategi bisnis, serta mengembangkan konsep dan produk yang akan diperkenalkan ke pasar.
Meskipun Founder adalah orang yang menciptakan perusahaan, mereka tidak selalu memegang kendali penuh dalam jangka panjang, apalagi jika bisnis tersebut berkembang pesat dan membutuhkan investor atau pembeli saham.
Bahkan, jika seorang Founder memutuskan untuk menjual bisnis yang dibangunnya, ia tetap akan dikenang sebagai Founder, meskipun status pemiliknya sudah beralih ke pihak lain.
Sebagai contoh, sebuah bisnis startup yang didirikan oleh seorang individu yang memiliki ide inovatif bisa berkembang pesat hingga akhirnya menarik minat investor.
Walaupun founder ini menjual sebagian besar sahamnya atau bahkan seluruhnya, ia tetap akan disebut sebagai founder, meskipun peran operasional dan keputusan strategis kini dipegang oleh pihak lain yang lebih berperan dalam kelangsungan bisnis tersebut.
Ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang jelas tentang siapa yang benar-benar menciptakan dan membangun sebuah perusahaan.
Apa Itu Owner?
Owner atau pemilik adalah individu atau kelompok yang memiliki perusahaan, baik itu sejak perusahaan tersebut didirikan atau setelah membeli sebagian besar saham dari founder.
Sebagai pemilik, Owner memiliki hak penuh atas operasional perusahaan, termasuk membuat keputusan strategis mengenai arah bisnis, pengelolaan sumber daya, serta pembiayaan.
Owner tidak hanya bertugas mengelola aset dan saham, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan besar yang akan mempengaruhi kelangsungan dan arah perusahaan ke depannya.
Seseorang bisa menjadi Owner meskipun bukan Founder. Ini terjadi ketika mereka membeli saham mayoritas dari perusahaan yang didirikan oleh Founder atau orang lain.
Hal ini juga berlaku dalam berbagai bentuk kepemilikan, mulai dari individu hingga grup usaha besar yang membeli perusahaan dengan tujuan untuk mengelola dan mengembangkannya.
Owner memiliki kontrol penuh atas aset yang dimiliki, serta bertanggung jawab dalam menentukan langkah-langkah strategis jangka panjang yang akan diambil perusahaan.
Dalam beberapa kasus, Owner bahkan bisa bertindak sebagai pengambil keputusan utama dalam perusahaan, terlepas dari apakah mereka terlibat langsung dalam proses operasional sehari-hari atau tidak.
Sebagai contoh, sebuah grup usaha besar yang membeli perusahaan startup dapat mempekerjakan manajer untuk menjalankan operasional, namun keputusan-keputusan besar tetap berada di tangan Owner.
Perbedaan Antara Founder dan Owner
Meski keduanya terkait erat dalam dunia bisnis, Founder dan Owner memiliki peran yang berbeda dalam pengelolaan perusahaan. Founder adalah orang yang menciptakan dan merintis suatu perusahaan, sementara Owner adalah pihak yang memiliki perusahaan, baik karena membeli saham atau sejak awal mendirikan usaha tersebut.
Penting untuk diingat bahwa Founder tidak selalu menjadi Owner dalam jangka panjang. Setelah perusahaan tumbuh besar dan menarik perhatian investor atau pembeli, posisi Owner bisa beralih.
Ini terjadi ketika Founder menjual sebagian atau seluruh sahamnya kepada pihak lain, baik individu maupun kelompok. Meski demikian, Founder tetap akan dikenang sebagai orang yang pertama kali mendirikan dan membangun perusahaan, sementara Owner adalah pihak yang memiliki kendali atas bisnis tersebut pada saat itu.
Misalnya, dalam sebuah perusahaan yang telah berkembang dan menarik banyak perhatian, seorang investor yang membeli saham mayoritas dari perusahaan tersebut akan menjadi Owner, sementara Founder tetap diakui sebagai orang yang pertama kali memulai dan mengembangkan bisnis tersebut.
Inilah yang membedakan keduanya secara mendasar, meskipun dalam beberapa kasus, seorang Founder juga bisa menjadi Owner jika mereka masih memiliki sebagian besar saham.
Fungsi Owner dalam Bisnis
Sebagai pemilik perusahaan, Owner memiliki peran penting dalam setiap aspek bisnis, mulai dari pengelolaan keuangan hingga pengambilan keputusan strategis. Owner bertanggung jawab untuk menyediakan dana yang dibutuhkan untuk operasional perusahaan, seperti biaya produksi, promosi, serta pengembangan usaha.
Selain itu, Owner juga berperan dalam merumuskan kebijakan perusahaan dan menentukan arah pengembangan bisnis dalam jangka panjang.
Owner juga memiliki wewenang untuk memutuskan apakah akan memperluas perusahaan atau menjualnya. Mereka akan memantau performa perusahaan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga agar bisnis tetap berada di jalur yang benar.
Fungsi Owner dalam hal ini sangat vital untuk memastikan keberlangsungan perusahaan, terutama dalam hal pembiayaan dan strategi pengembangan yang berkesinambungan.
Mengapa Penting Mengetahui Peran Owner dan Founder?
Bagi setiap pelaku bisnis, baik yang sedang memulai usaha atau sudah lama terjun di dunia bisnis, penting untuk mengetahui perbedaan antara Owner dan Founder.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa lebih mudah dalam mengidentifikasi siapa yang memiliki kontrol terhadap perusahaan dan siapa yang berperan dalam pengembangan ide bisnis.
Ini juga akan mempengaruhi bagaimana Anda menjalankan bisnis, berkolaborasi dengan pihak lain, dan bahkan dalam menentukan keputusan-keputusan penting seperti pemilihan mitra bisnis atau investor.
Apakah Anda sudah mengetahui siapa yang benar-benar memiliki kendali dalam bisnis yang Anda jalani? Atau mungkin Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli perusahaan dan menjadi Owner? Memahami dengan benar siapa yang memegang peran apa di dalam suatu perusahaan akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Halaman Selanjutnya
Sebagai contoh, sebuah bisnis startup yang didirikan oleh seorang individu yang memiliki ide inovatif bisa berkembang pesat hingga akhirnya menarik minat investor.