Jakarta, VIVA – Menghadapi situasi ekonomi yang semakin tak menentu, banyak orang yang akhirnya harus memutar otak untuk bertahan hidup. Apalagi di tengah maraknya PHK massal yang melanda berbagai sektor, dan membuat ribuan orang kini hidup tanpa penghasilan tetap.
Di sisi lain, harga bahan pokok terus meroket, dan belakangan ini publik dihebohkan dengan rencana kenaikan PPN menjadi 12% di tahun depan, yang menambah tekanan finansial pada masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, penting untuk mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih hemat dan bijak, salah satunya menerapkan frugal living.
Menjalani frugal living, bukan berarti pelit pada diri sendiri, melainkan upaya untuk mengoptimalkan sumber daya dengan cerdas. Gaya hidup ini juga membantu Anda mengelola keuangan tanpa harus kehilangan kenyamanan hidup.
Nah, berikut 10 langkah untuk memulai frugal living, seperti dirangkum dari Positively Frugal, Rabu, 27 November 2024.
10 Cara Mulai Frugal Living
Ilustrasi belanja online pakai Paylater
1. Catat dan Analisis Pengeluaran
Langkah pertama adalah memahami ke mana uang Anda dihabiskan. Catat semua pengeluaran selama sebulan, mulai dari kebutuhan pokok hingga pengeluaran kecil seperti kopi atau jajan. Setelah itu, analisis bagian mana yang bisa dikurangi atau dihilangkan.
2. Susun Anggaran
Berdasarkan catatan pengeluaran, buatlah anggaran bulanan yang mencakup kebutuhan utama, tabungan, dan sedikit alokasi untuk hiburan. Pastikan anggaran tersebut realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda.
3. Bikin Daftar Menu dan Masak di Rumah
Memasak di rumah bisa menghemat banyak uang dibandingkan makan di luar. Rencanakan menu mingguan sebelum berbelanja, sehingga Anda hanya membeli bahan yang benar-benar dibutuhkan.
4. Manfaatkan Barang yang Sudah Ada
Sebelum membeli barang baru, periksa dulu apa yang Anda miliki di rumah. Hal ini berlaku untuk pakaian, peralatan dapur, hingga bahan makanan. Menggunakan barang yang sudah ada tidak hanya hemat, tetapi juga lebih ramah lingkungan.
5. Belanja Lebih Hemat dengan Diskon
Manfaatkan diskon, promo, atau kupon untuk menghemat biaya belanja. Selain itu, belanja grosir untuk kebutuhan sehari-hari juga bisa menjadi pilihan, asalkan Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut. Hindari belanja impulsif hanya karena tergoda iklan atau tren.
6. Do It Yourself!
Pertimbangkan untuk memperbaiki barang sendiri daripada membeli baru atau menyewa jasa. Mulai dari memperbaiki keran bocor hingga memasak camilan sendiri. Kegiatan ini bisa jadi lebih hemat dan memberi kepuasan tersendiri bagi Anda.
7. Evaluasi Langganan yang Tak Perlu
Lihat kembali daftar langganan Anda, seperti layanan streaming, gym, atau aplikasi premium. Hapus langganan yang jarang digunakan atau cari alternatif gratis.
8. Tetapkan Tujuan Keuangan
Menetapkan tujuan seperti melunasi utang atau menabung untuk dana darurat dapat memotivasi Anda. Dengan fokus pada tujuan, Anda lebih mudah menghindari godaan belanja berlebihan.
9. Buat "Hari Tanpa Belanja" di Kalender
Jadwalkan beberapa hari dalam sebulan untuk tidak mengeluarkan uang sama sekali. Tantangan ini membantu Anda lebih sadar terhadap kebiasaan konsumtif dan mendorong kreativitas dalam memanfaatkan apa yang ada di rumah.
10. Bangun Tabungan Darurat
Sisihkan sebagian kecil penghasilan untuk dana darurat. Anda bisa memulainya dengan nominal yang kecil, lalu tingkatkan secara bertahap. Dana ini akan menjadi penyelamat ketika ada kebutuhan mendesak.
Halaman Selanjutnya
Langkah pertama adalah memahami ke mana uang Anda dihabiskan. Catat semua pengeluaran selama sebulan, mulai dari kebutuhan pokok hingga pengeluaran kecil seperti kopi atau jajan. Setelah itu, analisis bagian mana yang bisa dikurangi atau dihilangkan.