Marak Food Reviewer Negatif, Ini Pentingnya Sertifikat HACCP untuk Restoran Indonesia

4 hours ago 1

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:00 WIB

Jakarta, VIVA – Memilih tempat makan di luar rumah bukan hanya melihat menu yang ditawarkan tetapi juga pentingnya memerhatikan kualitas makanan yang dijamin aman untuk dikonsumsi. Makan di tempat mewah dan mahal sering kali tidak menjamin kualitas makanan dan pelayanan yang baik, bahkan tak jarang yang menimbulkan ketidaknyamanan bahkan keracunan pada pelanggannya. 

Oleh sebab itu, ketahui pentingnya memilih tempat makan yang sudah bersertifikasi sehingga dapat menjamin kualitas pangan yang diberikan. Misalnya Sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) untuk restoran yang merupakan bukti bahwa suatu usaha kuliner telah menerapkan sistem manajemen keamanan pangan yang ketat dan sesuai dengan standar internasional. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!

Sertifikasi ini memastikan bahwa setiap tahap dalam proses pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian, telah melalui analisis bahaya dan pengendalian titik kritis guna mencegah risiko kontaminasi. Dengan memiliki sertifikat HACCP, restoran dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, mematuhi regulasi kesehatan, serta menjamin kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.

"Di HACCP itu ada tuntutan menjadikan keamanan pangan itu sebagai budaya. Jadi kalau di standarnya, bahasanya food safety culture. Nah ini yang sangat-sangat penting. Jadi gimana sih si pekerjanya itu ketika datang, bagaimana dia memerhatikan aspek-aspek. Jadi udah aware terhadap poin-poin yang bisa menjadi bahaya untuk keamanan pangan," jelas Perwakilan PT TUV Nord Indonesia, Karlina Bone, dalam acara Pembukaan D'Cost New Concept di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis 13 Maret 2025.

Opening Dcost Lippo Mall Nusantara

Photo :

  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

Dalam menilai kelayakan suatu restoran, ada tiga bahaya pangan yang diperhatikan yakni dari segi fisik, biologis, dan kimia. Aspek fisik meliputi bagaimana para pekerja di tempat makan itu memproses hingga menyajikan makanan kepada pelanggan. Kemudian biologis adalah bagaimana cara restoran menangani bahan baku yang ada mulai dari daging-dagingan hingga sayuran yang menjadi stok di dapur. Selain itu, bahaya pangan dari segi kimiawi termasuk bahan-bahan kimia apa saja yang digunakan oleh restoran.

"Jadi fisik itu kayak rambut, kalau mau makan di restoran tiba-tiba ada rambutnya berarti itu question mark bagaimana si pegawainya itu memperlakukan atau dalam memproses makanannya. Kemudian kimia dari bahan kimia, deterjen yang dipakai. Terus biologis Itu biasanya dari treatment si bahan bakunya sendiri. Jadi misalnya daging kan perlu suhu dingin nah ternyata diperlakukannya, ditaruhnya di suhu ruangan untuk waktu yang lumayan lama," jelasnya.

Penilaian berbagai aspek dalam sertifikasi HACCP ini dilakukan guna mengantisipasi atau meminimalisir terjadinya keracunan pangan. Selain itu, sertifikasi ini juga bisa menjamin kelayakan restoran untuk dikunjungi oleh pelanggannya. Bahkan, sertifikasi ini bisa jadi senjata bagi para food reviewer atau pelanggan yang sengaja ingin memberikan ulasan negatif terhadap restoran.

"Jadi kan belakangan banyak yang lagi viral kan yang namanya isu-isu ada kecoa lah, ada Codeblue lah, semuanya. Nah kita tahun ini mengedepankan HACCP, supaya kita kasih tau bahwa kalian makan di D'Cost itu aman," kata CEO D'Cost, Henry Tejakusmana.

Halaman Selanjutnya

Penilaian berbagai aspek dalam sertifikasi HACCP ini dilakukan guna mengantisipasi atau meminimalisir terjadinya keracunan pangan. Selain itu, sertifikasi ini juga bisa menjamin kelayakan restoran untuk dikunjungi oleh pelanggannya. Bahkan, sertifikasi ini bisa jadi senjata bagi para food reviewer atau pelanggan yang sengaja ingin memberikan ulasan negatif terhadap restoran.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |