Jakarta, VIVA - Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengatakan sebagai upaya mengatasi mahalnya harga MinyaKita, pihaknya telah mengusulkan relaksasi biaya wajib pungut untuk BUMN yang ia kirimkan melalui surat kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Tujuannya adalah supaya BUMN pangan seperti Perum Bulog dan ID FOOD, dapat ikut mendistribusikan MinyaKita langsung kepada pengecer tanpa harus terkendala masalah distribusi akibat adanya kewajiban pungutan tersebut. "Biaya wajib pungutan itu kan dibayar tahun depannya, langsung dipungut oleh BUMN. Sehingga perusahaan ini kan harus bayar dulu, baru nanti bisa dipakai lagi ke pemerintah, nah ini agak ribet," kata Budi saat ditemui di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu, 15 Januari 2025. Photo : Budi berharap, usulannya soal permohonan relaksasi biaya wajib pungut dapat menjadi solusi bagi tingginya harga MinyaKita di pasaran, yang harga eceran tertingginya (HET) kini mencapai sebesar Rp 15.700 per liter. Padahal, apabila mengacu pada panel perdagangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata nasional MinyaKita mencapai Rp 17.518 per liter. "Kami sudah bicara soal itu, mudah-mudahan segera ada solusinya biar distribusi MinyaKita itu lebih bersih," ujarnya. Mengenai pemangkasan jalur distribusi MinyaKita, Budi memastikan bahwa tidak ada perubahan dari mekanisme yang ada saat ini. Dimana jalur distribusi MinyaKita masih bermula dari produsen, distributor pertama (D1), distributor kedua (D2), pengecer, hingga ke konsumen akhir. "Cuma tadi salah satu yang dievaluasi itu yang soal Wapu (wajib pungut) ya. Maksudnya, kalau wajib pungut, nanti yang produsen langsung ke BUMN. Ya sudah, BUMN bisa langsung ke pengecer. Jadi fungsinya, kalau BUMN itu kan nanti D1, sehingga si produsen langsung dapat hak ekspor," kata Budi "Tapi kalau swasta kan harus D2 dulu, baru dapat hak ekspor. Maka untuk memperpendek (distribusi) ya cuman ada kendala sedikit di wapu. Tapi saya pikir enggak ada masalah," ujarnya. Diketahui, sebelumnya Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan, pihaknya telah mendorong BUMN pangan untuk ikut mendistribusikan MinyaKita, agar harga jualnya bisa sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 15.700 per liter. Namun, para BUMN pangan masih terkendala sehingga belum melakukan pendistribusian Minyakita, karena mereka membutuhkan relaksasi wajib pungut. Halaman Selanjutnya "Cuma tadi salah satu yang dievaluasi itu yang soal Wapu (wajib pungut) ya. Maksudnya, kalau wajib pungut, nanti yang produsen langsung ke BUMN. Ya sudah, BUMN bisa langsung ke pengecer. Jadi fungsinya, kalau BUMN itu kan nanti D1, sehingga si produsen langsung dapat hak ekspor," kata Budi
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan renovasi Stadion Gelora Delta di Kabupaten Sidoarjo kini telah rampung, dan diklaim sesuai dengan standar FIFA
Mentan Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa target swasembada pangan terancam apabila Bulog tidak mampu menyerap gabah petani secara maksimal sesuai HPP
IHSG menguat setelah BI pangkas suku bunga acuan 25 bps. Analisi prediksi pasar modal Indonesia bakal diuntungkan dari perang dagang sekaligus mendorong IHSG tembus 8.000
Hingga 13 Januari 2025, Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) telah mencatat keberhasilan luar biasa dalam memberantas aktivitas penipuan keuangan di Indonesia.
Bank Indonesia (BI) sudah memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Terpopuler
Bagi generasi muda, khususnya Gen Z, menabung terasa semakin berat karena mereka harus menghadapi berbagai tekanan finansial.
Hari ini, Rabu, 15 Januari 2025, Anda berkesempatan mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp210 ribu. Yuk simak langkah-langkahnya!
Kali ini, Meta Platforms Inc., perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yang mengumumkan rencana PHK besar-besaran.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) resmi menjual bisnis es krim miliknya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.
Selengkapnya Partner
Sebanyak 30 perusahaan travel umrah dan haji resmi memeriahkan Islamic Travel Expo 2025 yang diadakan DPD Asphirasi pada 15-19 Januari 2025 di Royal Plaza.
Bentrok dua kelompok ormas, Pemuda Pancasila atau PP vs GRIB Jaya terjadi di Jalan BKR, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu sore, 15 Januari 2025. Berikut ulasannya
Punya kebiasaan begadang dengan apapun alasannya bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Nah apa saja ya kira-kira? simak ulasan lengkapnya sekarang.
Selengkapnya Isu Terkini
MinyaKita.