Jakarta, VIVA -- Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan, Indonesia bakal segera mengekspor prekursor yang merupakan bahan baku penting dalam produksi baterai kendaraan listrik, ke Amerika Utara dan Eropa pada awal tahun 2025 mendatang.
Hal itu diutarakan Agus usai mengunjungi Kawasan Industri Weda Bay Project, di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Kedatangan Menperin salah satunya adalah untuk memberikan apresiasi yang tinggi kepada PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), atas berbagai kemajuan yang dicapai hingga saat ini.
Terlebih, PT IWIP melalui anak usahanya yakni PT Huaneng New Material, berencana mengekspor 50.000 ton per tahun Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide (NCM) ke Amerika Utara dan Eropa di awal tahun depan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Photo :
- VIVA/Yeni Lestari
"Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), atas dedikasinya dalam menjadikan Kawasan Industri Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik," kata Agus dalam keterangannya, Selasa, 3 Desember 2024.
Menteri Agus menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung penuh berbagai upaya percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang salah satunya didorong melalui proyek-proyek seperti Weda Bay.
"Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik, dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian. Menurutnya, perkembangan signifikan IWIP yang kini memiliki lebih dari 80.000 karyawan, tidak terlepas dari kerja sama yang solid antara pihak perusahaan dan pemerintah.
"Kami berharap dukungan dan kerja sama yang baik ini dapat terus terjalin, agar proyek ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia secara umum, serta khususnya bagi masyarakat Maluku Utara dan Halmahera Tengah," ujarnya.
Diketahui, Weda Bay Project juga akan terus berkembang dengan rencana untuk memproduksi Baterai Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System) yang akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd. Kapasitas produksi baterai ini akan dimulai pada 8 GWh pada Maret 2026, dan berkembang hingga 20 GWh pada 2027. Proyek itu diprediksi akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi sekitar 2.800 orang tenaga kerja.
Halaman Selanjutnya
"Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik, dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah," ujarnya.