Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berangkat ke Washington pada Minggu, 2 Februari 2025, untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.
Dalam pernyataan sebelum keberangkatan di Bandara Ben Gurion, Netanyahu menyebut pertemuannya dengan Trump sebagai kesaksian atas kekuatan aliansi Israel-Amerika.
"Kami akan membahas isu-isu kritis yang dihadapi Israel dan kawasan kita, kemenangan atas Hamas, pembebasan semua sandera kita, dan penanganan poros teror Iran dalam semua komponennya," kata Netanyahu, dikutip dari ANews.
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
"Kita dapat memperkuat keamanan Israel, memperluas lingkaran perdamaian lebih jauh, dan mengantar masuk era luar biasa di luar imajinasi kita," tambahnya.
Perdana Menteri Israel diperkirakan akan kembali ke Israel pada Kamis, 6 Februari 2025, setelah diskusi penting di Washington.
Kantor Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, bahwa perdana menteri akan memulai pembicaraan tentang gencatan senjata Gaza tahap kedua, yang mulai berlaku pada 19 Januari, pada hari Senin.
Perjanjian gencatan senjata tiga tahap tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Diketahui, faksi-faksi Palestina telah membebaskan 18 tawanan berdasarkan perjanjian tersebut dengan imbalan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Israel Berulah, WhatsApp Gelisah
WhatsApp mengingatkan kepada ratusan jurnalis dan warga sipil mengenai potensi serangan siber yang dilakukan perusahaan mata-mata Israel, Paragon Solutions.
VIVA.co.id
2 Februari 2025