Rabu, 20 November 2024 - 16:40 WIB
Jakarta, VIVA – Kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang belakangan menjadi sorotan. Udara yang tercemar polusi di kawasan-kawasan tersebut, membuat masyarakat harus lebih waspada, terutama bagi yang sering melakukan aktivitas luar ruangan, seperti olahraga lari.
Bahkan, seruan untuk menghentikan festival lari di tengah kondisi udara buruk pun sempat ramai di media sosial. Scroll untuk info lebih lanjut, yuk!
Sebagaimana diketahui, polusi udara mengandung partikel berbahaya seperti PM2.5 yang dapat menembus jauh ke dalam saluran pernapasan dan paru-paru. Ketika seseorang berolahraga di tengah polusi, frekuensi napas meningkat sehingga memungkinkan lebih banyak partikel polusi masuk ke tubuh.
Akibatnya, risiko terkena penyakit pernapasan dan kardiovaskular pun meningkat. Hal ini membuat lari di lingkungan dengan kualitas udara buruk lebih berbahaya daripada membawa manfaat kesehatan.
Melansir dari American Lung Association, sebuah studi yang diterbitkan dalam European Heart Journal mengungkapkan bahwa olahraga di area dengan polusi udara tinggi dapat menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang, terutama pada sistem kardiovaskular.
Sementara itu, penelitian lain dari Southwestern University of Finance and Economics di China menunjukkan bahwa pelari maraton mengalami penurunan performa di area dengan indeks kualitas udara (AQI) tinggi, dan dampaknya tidak hanya terbatas pada waktu tempuh tetapi juga kesehatan saluran pernapasan.
Bahaya Lari di Tengah Polusi Udara
Polusi Udara Jakarta Peringkat Kedua Dunia dengan Kualitas Udara Terburuk
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
1. Kerusakan Paru-paru
Seperti disebutkan tadi, polusi udara mengandung partikel berbahaya yang dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan. Hal ini membuat olahraga seperti lari, bisa mempercepat inhalasi partikel ini ke dalam tubuh.
2. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Paparan polusi saat olahraga juga meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika dilakukan dalam intensitas tinggi.
3. Penurunan Performa Fisik
AQI yang buruk memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan stamina, sehingga pelari cenderung lebih cepat lelah dan kurang bertenaga.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan jika ingin berolahraga di tengah polusi udara yang buruk. Apa saja?
1. Cek Kualitas Udara Sebelum Keluar
Gunakan aplikasi untuk memantau AQI di daerah Anda. Hindari berlari saat indeks menunjukkan angka tidak sehat (di atas 100).
2. Pilih Lokasi dengan Polusi Rendah
Lari di taman atau jalur alami yang jauh dari jalan raya dan kawasan industri, dapat mengurangi risiko paparan polusi.
3. Sesuaikan Intensitas Olahraga
Jika kualitas udara buruk, pilih olahraga dengan intensitas rendah, seperti berjalan cepat, untuk meminimalkan kerusakan pada saluran pernapasan.
4. Utamakan kesehatan
Tetaplah waspada dan utamakan kesehatan Anda ketika berolahraga di luar ruangan. Jika udara tidak mendukung, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan untuk melindungi paru-paru Anda.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA.co.id/M Ali Wafa