Pengusaha Surabaya yang Paksa Siswa Menggonggong Minta Maaf Sambil Nangis

1 week ago 5

Kamis, 14 November 2024 - 15:47 WIB

Surabaya, VIVA – Pengusaha hiburan malam, Ivan Sugianto (IS) yang viral gara-gara aksinya marah-marah dan memaksa siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, EN, meminta maaf, bersujud, dan menggonggong, akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama EN dan keluarganya. Ivan berjanji menyerahkan diri ke polisi.

Permintaan maaf IS itu direkam dalam video, kemudian tersebar di media sosial. Di antaranya diunggah oleh akun X @JhonSitorus_18. Dalam video tersebut, IS terlihat mengenakan kaus warna gelap dan mengawali kalimatnya dengan perkenalan diri lalu meminta maaf. Ia sesekali menangis.

"Saya, Ivan Sugianto, sebagai orang tua dari Axel, ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya dan benar-benar menyesal atas kegaduhan yang telah terjadi," kata IS dengan nada bergetar dalam video yang dilihat VIVA pada Kamis, 14 November 2024.

Ivan Sugianto meminta maaf melalui video.

Photo :

  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Ia meminta maaf kepada SMA Gloria 2 Surabaya, EN, dan kedua orang tuanya atas sikap arogan yang ia lakukan terhadap EN beberapa waktu lalu. "Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat selama ini," ujarnya.

IS mengaku selama ini memilih diam karena ingin menginstropeksi diri atas apa yang telah ia lakukan. Ia juga berjanji akan menyerahkan diri ke Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Surabaya, saya berharap bisa mengampuni saya. Untuk istri dan anak saya, papa minta maaf. Papa minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu," kata IS.

Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan Polda memberi perhatian khusus pada kasus yang jadi sorotan publik tersebut. Kendati begitu, kasus tersebut tetap ditangani Polrestabes Surabaya.

Kasus itu berawal dari saling ejek antara EN dengan AL, anak IS yang sekolah di SMA Cita Hati beberapa pekan lalu. Saling ejek itu berujung pada keributan antara IS dengan keluarga EN di SMA Kristen Gloria 2 Surabaya. Video keributan itu kemudian viral di media sosial.

Dalam video yang tersebar luas, seorang pria berkemeja putih yang belakangan diketahui adalah IS marah-marah kepada EN. Dengan nada membentak, IS memaksa EN meminta maaf dengan cara bersujud dan menggonggong laiknya anjing.

"Sujud, ayo sujud. Menggonggong lu, menggonggong," teriak IS.

Awalnya, suara seorang perempuan meminta si siswa untuk menuruti permintaan IS agar masalah segera selesai. Si siswa pun berlutut. Hampir saja menggonggong, ayahnya yang semula seperti tak berdaya langsung maju dan menarik bahu anaknya. "Jangan, kan sudah minta maaf," katanya.

IS tak terima dan hampir adu fisik dengan ayah si siswa. Bahkan, terlihat ada seorang pria berkaus merah hampir memukul ayah si siswa. Sementara, sejumlah orang yang berkerumun coba melerai dan menghalangi aksi intimidatif IS. 

Belakangan, postingan video susulan muncul dari akun X @JhonSitorus_18. Dalam video itu terlihat IS berdiri sambil menulis di atas selembar kertas. Narasi yang dibubuhkan menyebutkan bahwa itu adalah IS, saat meneken tanda tangan saat perdamaian antara pihak IS dengan keluarga siswa yang disuruh menggonggong.

Halaman Selanjutnya

Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan Polda memberi perhatian khusus pada kasus yang jadi sorotan publik tersebut. Kendati begitu, kasus tersebut tetap ditangani Polrestabes Surabaya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |