Jakarta, VIVA – Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mulai melakukan uji coba produksi avtur berbahan baku minyak jelantah alias used cooking oil (UCO), guna mendukung bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia menjelaskan, guna mempersiapkan uji coba ini, sebelum tahapan produksi dilakukan Kilang Cilacap juga telah melakukan proses penggantian katalis.
"Katalis ini merupakan salah satu inovasi yang sangat penting dalam produksi Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan bahan baku minyak jelantah," kata Didik, Rabu, 30 Juli 2025.
Produk biosolar dari minyak jelantah (ilustrasi)
Photo :
- VIVAnews/Daru Waskita
Dia mengatakan, katalis tersebut merupakan hasil inovasi Technology Innovation (TI) Pertamina, yang dikenal dengan nama Katalis Merah Putih yang berfungsi mendukung proses produksi Pertamina SAF.
Produksi SAF berbahan baku minyak jelantah ini menjadi tonggak penting dalam komitmen KPI terhadap energi hijau, dan pengurangan emisi karbon di sektor transportasi udara. Sekaligus sebagai bentuk nyata dukungan transisi energi yang dilakukan KPI.
"Ini juga sejalan dengan strategi pertumbuhan ganda yang dilakukan Pertamina khususnya dalam hal membangun bisnis rendah karbon terutama dalam hal menghasilkan produk berbahan baku nabati," ujar Didik.
Pertamina Patra Niaga penuhi kebutuhan avtur penerbangan haji 2024
Dia menegaskan bahwa Pertamina Group berkomitmen penuh dalam mendukung terbentuknya ekosistem SAF di Indonesia, yang turut melibatkan Pertamina Patra Niaga dan Pelita Air Services.
Keterhubungan ekosistem tersebut mulai dari proses pengumpulan jelantah, produksi SAF berbahan baku minyak jelantah, hingga akhirnya nanti dipergunakan oleh maskapai penerbangan.
Didik mengatakan, setelah produk dihasilkan di kilang, selanjutnya akan dilakukan pengujian untuk memastikan standar produk baik di laboratorium milik KPI maupun di Lemigas. Setelah dipastikan produk SAF-nya sesuai dengan parameter yang ditentukan, produk Pertamina SAF Kilang Cilacap itu akan dilakukan inagurasi penerbangan di pertengahan Agustus 2025.
"Keberhasilan ini tentunya tidak hanya menjadi keberhasilan Pertamina semata, tapi akan menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa dapat menghasilkan produk yang berkelas dunia," ujarnya. (Ant).
Halaman Selanjutnya
Source : Istimewa