Prabowo Kritik Mahzab Neoliberal: Kekayaannya Baru Menetas 200 Tahun

1 day ago 3

Kamis, 24 Juli 2025 - 06:22 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengkritik paham mahzab neoliberal. Paham tersebut tidak mempermasalahkan kekayaan yang hanya dimiliki segelintir pihak.

Hal itu diungkap Prabowo saat berpidato dalam acara Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Juli 2025.

Awalnya, Prabowo menyoroti Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang kekayaan alam yang dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Prabowo percaya kemakmuran bisa dicapai jika perekonomian negara berasaskan kekeluargaan.

“Asas kekeluargaan ya seluruh bangsa Indonesia kita harus diperlakukan sebagai keluarga,” kata Prabowo.

Namun, Prabowo menyebut sebagai ini bertentangan dengan paham neoliberalisme yang menganggap kekayaan boleh dimiliki segelintir pihak. Sebab, di masa mendatang semua manusia bisa merasakan manfaat kekayaan tersebut.

“Menurut mereka enggak apa-apa kalau yang segelintir orang tambah kaya, enggak apa-apa, biar segelintir orang tambah kaya menurut teori itu lama-lama kekayaan itu akan turun ke bawah,” tutur dia.

Meski begitu, paham tersebut nyatanya tak kunjung terealisasi. Sebab, sampai saat ini masih banyak orang miskin.

“Tapi penerapannya lama banget,” ucap dia.

“Menetesnya 200 tahun, sudah mati kita semua itu,” tambah Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Harlah ke-27 PKB

Prabowo Nyaman di Tengah PKB, Kenang Kedekatan dengan Gus Dur

Presiden RI Prabowo Subianto mengaku merasa nyaman berada di tengah-tengah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

img_title

VIVA.co.id

24 Juli 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |