Jakarta, VIVA – Kabar duka menyelimuti dunia perfilman Indonesia. Hj. Siti Rahayu Effendi binti Yusuf Effendi, aktris legendaris yang dikenal lewat deretan film ikoniknya, tutup usia pada Kamis (28/11/2024) di usia 82 tahun. Kabar ini pertama kali disampaikan oleh cucunya, Kaneishia Yusuf, putri dari Dede Yusuf, melalui Instagram Story pribadinya.
"Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah ibunda tercinta kami, Hj. Siti Rahayu Effendi binti Yusuf Effendi pada umur 82 tahun, pukul 04.38 WIB hari Kamis, 28 November 2024 di RS MMC Jakarta Selatan," tulis Kaneishia dalam unggahannya di akun @kaneishiayusuf05.
Rahayu Effendi dikenal sebagai salah satu aktris senior yang telah membintangi berbagai film populer sejak era 1960-an hingga 1970-an. Kepergiannya meninggalkan jejak mendalam dalam industri perfilman Indonesia.
Perjalanan Karier di Dunia Film
Rahayu Effendi memulai karier filmnya pada tahun 1964 lewat Pilihan Hati, sebuah film yang menjadi langkah awalnya di dunia seni peran. Namanya semakin melambung pada era 1970-an ketika membintangi sejumlah film yang kini menjadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia.
Beberapa film populer yang dibintangi Rahayu Effendi antara lain:
Bundaku Sayang (1973)
Film ini memperlihatkan sisi keibuan Rahayu Effendi dalam sebuah drama keluarga yang menguras emosi. Perannya yang penuh penghayatan membuatnya dikenal sebagai sosok aktris yang kuat dalam peran-peran emosional.
Last Tango in Jakarta (1973)
Dalam film ini, Rahayu menunjukkan kemampuannya dalam peran-peran yang menantang dan penuh intrik, menjadi salah satu film yang menonjol di masanya.
Dimadu (1973)
Mengangkat tema poligami, Dimadu menjadi salah satu film yang menampilkan kompleksitas peran perempuan dalam kehidupan rumah tangga, sebuah isu yang tetap relevan hingga kini.
Benyamin Brengsek (1973)
Beradu akting dengan Benyamin Sueb, Rahayu Effendi berhasil membawa komedi dan drama keluarga menjadi tontonan yang digemari banyak orang di masanya.
Ratu Amplop (1974)
Dalam film ini, Rahayu kembali membuktikan kemampuannya membawakan peran yang sarat dengan isu sosial dan perjuangan perempuan.
Pacar Pilihan (1975)
Film ini menjadi salah satu puncak karier Rahayu Effendi. Berkat perannya dalam Pacar Pilihan, ia meraih nominasi sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1979.
Badai Pasti Berlalu (1977)
Sebagai salah satu film legendaris yang menjadi ikon perfilman Indonesia, Badai Pasti Berlalu memperkuat posisi Rahayu Effendi sebagai aktris senior yang dihormati di industri ini.
Warisan dalam Perfilman Indonesia
Sepanjang kariernya, Rahayu Effendi dikenal sebagai aktris yang mampu membawa peran-perannya dengan penuh penghayatan dan emosi yang mendalam. Ia menjadi inspirasi bagi banyak aktris muda yang bercita-cita untuk meniti karier di dunia perfilman.
Kepergiannya tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi industri film Indonesia yang kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Dengan berbagai peran yang telah ia bawakan, Rahayu Effendi telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk perfilman Indonesia di masa lalu dan menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Selamat jalan, Rahayu Effendi. Karya-karyamu akan selalu abadi dalam ingatan dan sejarah perfilman Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Film ini memperlihatkan sisi keibuan Rahayu Effendi dalam sebuah drama keluarga yang menguras emosi. Perannya yang penuh penghayatan membuatnya dikenal sebagai sosok aktris yang kuat dalam peran-peran emosional.