Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.631 per Rabu, 29 Oktober 2025. Posisi rupiah itu melemah 9 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.622 pada perdagangan Selasa, 28 Oktober 2025.
Sementara perdagangan di pasar spot pada Kamis, 30 Oktober 2025 hingga pukul 09.07 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.615 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 2 poin atau 0,01 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.617 per dollar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia, atau Sovereign Credit Rating (SCR), pada level BBB+ dengan outlook stabil pada 24 Oktober 2025.
Dalam keterangannya, R&I menilai inflasi Indonesia masih stabil, sementara rasio utang pemerintah tetap rendah dengan kebijakan fiskal dan moneter yang dianggap prudent.
Hanya saja, lembaga yang bermarkas di Jepang itu menekankan perlunya asesmen lanjutan atas langkah pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil menjaga kesehatan fiskal jangka menengah.
Adapun, R&I memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen pada 2025, sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang menempatkan pertumbuhan di atas titik tengah rentang 4,6–5,4 persen.
Inflasi diperkirakan tetap berada dalam kisaran sasaran, sementara defisit transaksi berjalan diproyeksikan sekitar 1 persen terhadap PDB. Dari sisi fiskal, pemerintah disebut tetap berkomitmen menjaga defisit di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Bank Indonesia merespon positif keputusan R&I, yang mencerminkan kepercayaan kuat investor internasional terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional di tengah ketidakpastian global. Pentingnya sinergi kebijakan antara Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dan pemerintah sebagai otoritas fiskal, untuk memperkuat persepsi positif terhadap perekonomian nasional.
Ke depan, Bank Indonesia menyatakan komitmen untuk terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.570 - Rp 16.620," ujarnya.

2 days ago
6









