Jakarta, VIVA – Legenda Ajax Amsterdam, Simon Tahamata sempat melontarkan kritik tajam untuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait program naturalisasi.
Kritik soal naturalisasi tersebut disampaikan Simons saat berkunjung ke kampung halamannya di Maluku pada November 2010 silam.
Dalam kunjungan tersebut, Simons menyorot soal program naturalisasi yang kala itu juga gencar dilakukan PSSI. Pria berdarah Maluku itu meminta PSSI untuk lebih selektif agar tidak sembarangan menaturalisasi pemain.
"Perhitungan PSSI harus matang dan cermat dalam melakukan naturalisasi pemain. Jika tidak maka program ini tidak akan berhasil mendongkrak prestasi Indonesia di pentas sepak bola internasional," ujar Simon dikutip dari Antara Jumat, 31 Januari 2025.
Ada era di mana naturalisasi dilakukan hanya menguntungkan pihak klub. Regulasi Liga 1 Indonesia yang menjatah setiap klub memiliki empat pemain asing (salah satunya harus dari Asia) untuk berlaga di kompetisi tertinggi tanah air membuat proyek naturalisasi sangat menarik bagi klub. Untuk setiap satu pemain asingnya yang berhasil dinaturalisasi, klub berhak menambah satu pemain asing lagi.
Akhirnya, banyak pemain-pemain yang dinaturalisasi tetapi tidak pernah dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia karena kualitasnya dinilai kurang maksimal.
Berbeda dengan saat itu, kini PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan bahwa hanya akan menaturalisasi pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Menpora Dito Ariotedjo usai mengikuti rapat finalisasi anggaran penyelenggaraan Peparnas XVII di Solo, Senin (23/9).
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
"Jadi saat ini yang kami optimalisasi adalah database potensi atlet keturunan Indonesia di seluruh dunia dan di seluruh cabang olahraga," kata Menpora Dito Ariotedjo dalam rapat dengan Komisi III DPR pada 3 Juni 2024 lalu.
Kini, PSSI mulai menargetkan para pemain naturalisasi harus memiliki kualitas di atas rata-rata, hingga akhirnya terpilihlah nama-nama seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk hingga Thom Haye.
Halaman Selanjutnya
Berbeda dengan saat itu, kini PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan bahwa hanya akan menaturalisasi pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia.