Tangerang, VIVA – Kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil masih menjadi perbincangan hangat publik di media sosial. Hal itu dikarenakan adanya dugaan pengeroyokan yang terjadi insiden penembakan bos rental mobil di rest area Tol Tangerang-Merak.
Panglima Komando Armada RI, Laksamana Madya TNI Deni Hendrata mengatakan terdapat aksi pengeroyokan yang membuat anggotanya menggunakan senjata api. Aksi dugaan pengeroyokan tersebut sekitar 15 orang tidak dikenal.
Anak bos rental, Muhammad Agam
Photo :
- tvOne dan Dok. Rental Mobil Makmur Jaya
"Pengeroyokan kan berpikir risiko kalau orang yang dikeroyok itu mati ya kan? jadi kembali lagi, tentara juga sudah dilatih faktor kecepatan insting," kata Deni, dikutip VIVA dari Instagram @lagi.viral Selasa, 7 Januari 2025.
Akibat keterangan tersebut, Anak Bos Rental Mobil yakni Agam Muhammad Nasrudin mengatakan pihaknya tidak melakukan pengeroyokan dalam kejadian penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak.
"Lagi ada steatment ada pengeroyokan, kita tuh tidak mengeroyok dari awal kita sudah menyarankan persuasif waktu di Saketi," ungkap Agam sembari menahan tangis.
Diketahui, rombongan bos rental ini sejatinya memang sudah ditodong senjata api sejak dipergoki membawa mobil rental Honda Brio orange di Saketi, Pandeglang, Jawa Barat.
Adanya senjata api, akhirnya rombongan bos rental tersebut mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan polisi. Namun, hal tersebut ditolak karena tidak memenuhi persyaratan.
"Tapi tiba-tiba ini kita mendengar ada statement pengeroyokan, aduh merasa susah banget mencari keadilan tuh di negara ini menurut saya karena gak sesuai sama fakta yang sebenarnya terjadi," tambah Agam sembari menangis.
Tentu adanya pernyataan tersebut menjadi babak baru dari kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil. Sampai saat ini, pelaku berhasil ditangkap oleh pihak keamanan, salah satu pelaku bernama Ajat Supriatna merupakan penyewa pertama mobil milik bos rental.
Halaman Selanjutnya
Adanya senjata api, akhirnya rombongan bos rental tersebut mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan polisi. Namun, hal tersebut ditolak karena tidak memenuhi persyaratan.