Jumat, 25 Oktober 2024 - 17:05 WIB
Jakrta, VIVA – Vania Febriyantie adalah salah seorang inovator dari Bandung, Jawa Barat, dan penerima penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2021 oleh Astra. Penghargaan ini diberikan untuk upaya tanpa pamrih yang dilakukannya di masa pandemi COVID-19.
Bersama Galih, Vania mendirikan Seni Tani, sebuah usaha sosial di bidang urban farming atau pertanian kota, di Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Bandung. Seni Tani hadir sebagai solusi inovatif bagi masalah ketahanan pangan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Vania Febriyantie, penerima penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2021
Transformasi Lahan Kosong Menjadi Kebun Sayur Produktif
Seni Tani mulai beroperasi pada November 2020, memanfaatkan lahan tidur seluas 680 m² di Kota Bandung Utara. Dalam satu tahun, Seni Tani berhasil menghasilkan lebih dari 150 kg sayur yang segar dan sehat. Program ini berkolaborasi dengan Kelompok Tani Sauyunan melalui sistem Community Supported Agriculture (CSA).
Di sini, anggota CSA, yang berjumlah 24 orang, melakukan pembayaran di muka pada awal bulan sebelum sayuran ditanam. Ini memberikan jaminan pemasukan bagi petani kota melalui pembayaran di muka (advance payment) dan mengurangi risiko kerugian di tengah ketidakpastian ekonomi.
Memupuk Kolaborasi dan Memberdayakan Petani Urban
Lahan di Seni Tani terbagi menjadi dua bagian, yang masing-masing difungsikan dengan tujuan yang berbeda. Setengah lahan digunakan sebagai kebun komunal di mana 97 anggota komunitas aktif berkebun bersama. Sisa lahan dikelola oleh dua petani muda setempat yang memperoleh pendapatan tetap dari hasil kebun tersebut. Model ini memungkinkan Seni Tani untuk mengoptimalkan lahan kota yang terbatas dan tetap menyediakan penghasilan yang stabil bagi para petani.
Menggali Peluang di Tengah Pandemi
Ide mendirikan Seni Tani lahir dari pengamatan cermat Vania dan Galih terhadap lahan-lahan kosong di Bandung yang tidak terpakai. Mereka membuktikan bahwa dengan inisiatif yang tepat, lahan-lahan tidur bisa disulap menjadi area produktif, bahkan untuk menanam sayuran dalam skala kecil. Mereka menunjukkan bahwa masyarakat kota pun bisa memulai berkebun meski hanya memiliki lahan seluas 1x1 meter—cukup untuk menciptakan kitchen garden atau kebun dapur mini.
Kontribusi untuk Ketahanan Pangan dan Inspirasi untuk Generasi Muda
Kegiatan yang dijalankan oleh Seni Tani tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya sekitar mereka dan mendukung ketahanan pangan lokal. Seni Tani adalah contoh nyata bagaimana ide-ide kreatif dalam pertanian kota bisa memberikan manfaat ekonomi sekaligus sosial, bahkan di tengah-tengah kota besar.
Melalui pendekatan CSA dan pembayaran di muka, Seni Tani menjadi bukti nyata bahwa pertanian kota dapat berkembang dan berkontribusi pada ekonomi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.
Halaman Selanjutnya
Lahan di Seni Tani terbagi menjadi dua bagian, yang masing-masing difungsikan dengan tujuan yang berbeda. Setengah lahan digunakan sebagai kebun komunal di mana 97 anggota komunitas aktif berkebun bersama. Sisa lahan dikelola oleh dua petani muda setempat yang memperoleh pendapatan tetap dari hasil kebun tersebut. Model ini memungkinkan Seni Tani untuk mengoptimalkan lahan kota yang terbatas dan tetap menyediakan penghasilan yang stabil bagi para petani.