WNI Bangun Masjid di Jepang, Belum Resmi Berdiri tapi Sudah Banyak yang Mualaf

5 hours ago 1

Jumat, 10 Januari 2025 - 14:05 WIB

Yokohama, VIVA – Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang menjadi tujuan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja.

Meski warganya menganut berbagai agama seperti Shinto, Kristen, dan Budha, namun di negara tersebut jarang sekali seseorang mengalami diskriminasi terkait kepercayaan mereka.

Sejumlah WNI mengantre untuk mencoblos di TPS Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Jepang (Doc: Antara)

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Dimulai dari keresahan para PMI yang berada di Jepang untuk beribadah di sebuah masjid, ide membangun Masjid As-Sholihin inilah tercetus di Yokohama.

Menurut Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jepang semakin banyak.

"Ada 173.000 (WNI), dan masjid adalah salah satu kebutuhan tidak hanya untuk umat Islam tapi juga bagi semua umat manusia," kata Al Aula melalui Zoom Meeting saat peresmian peletakan batu pertama Masjid As-Sholihin, pada Jumat pagi, 10 Januari 2025.

Dia juga menceritakan perjuangan Nabi Muhammad SAW saat mendirikan masjid di zamannya dahulu. Menurutnya, Rasulullah SAW harus berdarah-darah terlebih dahulu untuk membangun tempat ibadah.

“Pada zaman Rasulullah, untuk membangun masjid saja perjuangannya harus ada darah dan air mata, hari ini semua di antara kita berpakaian rapih,” ujarnya.

Meski masjid tersebut dibangun di lingkungan sekitar yang bukan beragama Muslim, namun pihak KBRI berharap hal ini mampu memberikan rasa toleransi yang tinggi.

"Masjid ini ada di tengah komunitas Jepang yang mungkin bukan umat muslim, tapi ini jangan sampai menjadi sekat yang membatasi, sebagaimana Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia,” tuturnya.

Atas nama pemerintah Indonesia, ia juga berharap pembangunan berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan. “Semoga semua perencanaan sesuai dengan waktunya."

Pembangunan Masjid As-Sholihin juga tidak terlepas dari keterlibatan Cinta Quran Foundation, yang berkontribusi terhadap pengumpulan dana.

Diketahui, dana yang dibutuhkan untuk membangun Masjid As-Sholihin ini diperkirakan sebesar Rp 40 miliar.

Masjid ini nantinya akan dibangun di atas tanah seluas 397 meter persegi dengan luas bangunan 650 meter persegi, dan dapat menampung sebanyak lebih dari 600 jamaah.

“Masjid As-Sholihin Yokohama adalah bentuk nyata dari misi dakwah Islam yang penuh cinta di Negeri Matahari Terbit. Kami berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial yang mempererat hubungan masyarakat lintas budaya di Jepang,” kata Founder sekaligus Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim.

Ia juga menyatakan bahwa Masjid As-Sholihin dirancang sebagai pusat spiritual yang multifungsi. Selain menyediakan ruang shalat, masjid ini juga akan menjadi mualaf center, baitul maal, halal mart, serta tempat menyelenggarakan kajian keislaman, dan berbagai aktivitas sosial yang melibatkan komunitas muslim.

Ilustrasi Masjid di Jepang

Ditemani arsitek Jepang, Ustadz Fatih Karim percaya konstruksi masjid ini merupakan yang terbaik. “Di Jepang, semua bangunan diperhatikan, termasuk masjid kita bersama ini, oleh karena itu masjid ini akan dibangun tiga lantai dengan bangunan modern dan tentunya nyaman untuk ibadah."

Menurutnya, meski belum berdiri secara utuh namun sudah banyak mualaf yang bersyahadat di sana.

“Alhamdulillah, dengan hidayah Allah, banyak warga Jepang yang akhirnya memeluk Islam di lokasi yang akan dibangun masjid ini, semoga semakin banyak orang yang berbondong-bondong bersyahadat di sini,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

“Pada zaman Rasulullah, untuk membangun masjid saja perjuangannya harus ada darah dan air mata, hari ini semua di antara kita berpakaian rapih,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |