Jakarta VIVA – Platform PaDi UMKM diketahui merupakan inisiatif pemerintah Indonesia yang dirancang untuk memperkuat ekosistem digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan teknologi
digital.
Namun, Platform PaDi ditegaskan tidak hanya memfasilitasi akses UMKM ke pasar, terutama BUMN, tetapi juga mempercepat transformasi digital sektor UMKM. Serta, membantu mereka meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan bisnis mereka.
“PaDi UMKM berupaya membangun sebuah ekosistem secara end-to-end mulai dari memberi akses pasar lewat platform digital dan event offline hingga edukasi melalui berbagai program untuk memastikan UMKM bisa naik kelas,” ujar Chief Executive Officer PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadan dikutip dari keterangannya, Kamis, 28 November 2024.
Dia pun menjabarkan Langkah PaDi UMKM dukung kemandirian UMKM, seperti, melaksanakan kegiatan seperti expo, bazar, conference, business matching yang mempertemukan UKM dengan pembeli, dalam hal ini perusahaan dan BUMN secara langsung.
Ilustrasi Pengenalan Digitalisasi UMKM
Lebih lanjut dia mengungkapkan beberapa langkah strategis untuk mendukung kemandirian UKM melalui teknologi digital, di antaranya;
1. Memperluas akses pasar melalui platform digital
PaDi UMKM membuka peluang bagi UKM untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Sebelum adanya platform ini, banyak UMKM mengalami kesulitan untuk mengakses pasar BUMN secara langsung karena keterbatasan akses dan proses pengadaan yang kompleks.
Melalui tender digital dan sistem e-procurement yang transparan, UMKM dapat mengikuti lelang dan transaksi B2B (Business-to-Business) dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan efisiensi operasional dan pembiayaan
Platform PaDi UMKM juga menawarkan fitur pengelolaan toko online yang memudahkan UMKM dalam memantau pesanan, melakukan promosi produk, dan mengatur stok. Hal ini membantu mereka menjalankan bisnis secara lebih efisien dan terstruktur.
Selain itu, PaDi UMKM menyediakan solusi pembiayaan jangka pendek berbasis invoice atau Purchase Order (PO) yang belum jatuh tempo. Dengan adanya fasilitas ini, UKM dapat mengatasi masalah arus kas tanpa
harus bergantung pada pinjaman konvensional.
3. Dorong kolaborasi dengan BUMN dan pemulihan ekonomi
PaDi UMKM berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi antara UMKM dan BUMN untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dengan transaksi yang difasilitasi oleh platform ini, BUMN dapat lebih mudah menemukan produk lokal berkualitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Proses pengadaan yang dilakukan secara digital melalui Control Tower Dashboard meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, baik bagi UKM maupun BUMN, sehingga kepercayaan dan kolaborasi jangka panjang dapat terjalin dengan lebih baik.
4. Memperkuat daya saing UMKM dengan teknologi digital
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka lebih mandiri dan kompetitif. Fitur-fitur seperti promosi online dan manajemen toko daring membantu memperluas pasar UMKM dan membuat UMKM lebih bersaing dengan produk global. Kehadiran PaDi UMKM juga mendorong para pelaku UMKM untuk lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan inovasi teknologi yang terus berkemban
Hingga saat ini, PaDi UMKM telah berhasil menarik partisipasi dari 117.860 UMKM yang bergabung di platform ini. Melalui dukungan tersebut, nominal transaksi tercatat telah mencapai Rp 7 triliun dalam rentang waktu 2020 hingga 2024. Hal ini menunjukkan bahwa PaDi UMKM memberikan dampak nyata dalam membantu UMKM tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan di era digital.
Halaman Selanjutnya
PaDi UMKM membuka peluang bagi UKM untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Sebelum adanya platform ini, banyak UMKM mengalami kesulitan untuk mengakses pasar BUMN secara langsung karena keterbatasan akses dan proses pengadaan yang kompleks.