Doha, VIVA – Anisio Cabral resmi mencuri perhatian dunia setelah tampil gemilang di Piala Dunia U 17 2025 Qatar. Meski Timnas Portugal meraih trofi untuk pertama kalinya, sorotan terbesar justru tertuju pada striker muda ini. Dengan torehan 7 gol, Cabral menjadi mesin gol utama Portugal sekaligus mengantarkan timnya menaklukkan Timnas Austria 1–0 di final. Gol kemenangan itu ia cetak sendiri pada menit ke-32, menjadikan namanya identik dengan momen sejarah Portugal U-17.
Cabral memang tidak meraih Sepatu Emas, namun ia berhasil menyabet Sepatu Perak sebagai pencetak gol terbanyak kedua turnamen, hanya terpaut satu gol dari striker Austria, Johannes Moser yang mengoleksi 8 gol. Kendati demikian, Cabral menjadi satu-satunya pemain yang golnya memiliki dampak paling krusial—karena menjadi penentu gelar juara dunia.
Rekam Jejak dan Perjalanan Karier Anísio Cabral
Anísio Cabral lahir di Portugal pada tahun 2008 dan tumbuh dalam sistem pembinaan sepak bola elite. Ia dikenal sebagai penyerang lengkap — punya kecepatan, naluri gol tajam, serta ketenangan luar biasa saat menghadapi kiper. Berposisi asli sebagai striker tengah (center forward), Cabral juga mampu bermain sebagai second striker maupun winger karena kelincahan dan kecerdasannya membaca ruang.
Pemain Timnas Portugal U-17 Anisio Cabral
Cabral merupakan pemain akademi salah satu klub besar Portugal, dan menjadi bagian dari generasi muda yang sudah disiapkan untuk menuju level senior. Di musim 2024/25, ia tampil menonjol di liga junior Portugal dengan torehan lebih dari 20 gol dan beberapa assist, hingga dipanggil masuk Timnas U-17 Portugal. Bakatnya mulai dikenal luas saat tampil di Kualifikasi UEFA U-17 dan menjadi top skor tim dalam proses menuju Piala Dunia.
Statistik Cabral di Piala Dunia U-17 2025:
- 7 Gol
- 1 Assist
- 3 Gelar Man of the Match
- Sepatu Perak (Silver Boot)
- Pencetak Gol Penentu di Final (vs Austria)
Di babak semifinal, Cabral menjadi salah satu eksekutor penalti yang membawa Portugal menyingkirkan Brasil melalui adu penalti dramatis 6-5. Ketika final tiba, ia membuktikan diri sebagai pemain terbesar di panggung terbesar: mencetak gol tunggal kemenangan sekaligus mengukir sejarah pertama Portugal sebagai juara dunia U-17.
Halaman Selanjutnya
Selebrasi Ikonik, Tribut untuk Sang Idola

4 weeks ago
10









