Usut Dugaan Pembalakan Liar di Sumatera, Langkah Kapolri Dinilai Berpihak kepada Rakyat

• 

• Berita

• Nasional

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:22 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Presiden Forum Pengacara Kesatuan Tanah Air, Mukhlis Ramlan menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons cepat temuan kayu gelondongan saat banjir dan tanah longsor terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Menurutnya, langkah Kapolri tersebut sangat membantu mewujudkan keadilan bagi rakyat Indonesia.

"Kapolri yang menurunkan personil semaksimal mungkin untk turun membantu rakyat sekaligus mengusut tuntas siapa dalang atas pelaku illegal logging," kata dia dalam keterangannya, Minggu, 7 Desember 2025.

"Kita semua yakin Presiden, Kapolri dan semua pihak terkait, berpihak pada kepentingan rakyat akan menghentikan semua praktek illegal logging, pembalakan liar di seluruh negeri ini," sambungnya.

Mukhlis mengatakan bahwa temuan kayu gelondongan tersebut bukan terbawa arus banjir biasa. Melainkan, tak ada ranting hingga daun dalam kayu yang terbawa arus. Parahnya, kata dia, ada nomor dibalik batang kayu tersebut.

"Kayu yang terbawa banjir adalah pohon yang ikut terbawa arus. Padahal faktanya ada nomor di batang batang kayu dari berbagai jenis, dan jika pohon yang hanyut mana dahan ranting daun dan akarnya," kata Mukhlis.

Maka itu, Kapolri dinilai memiliki respons cepat dalam menangani tata kelola hutan yang diduga ada pembalakan liar. Ia menambahkan pembalakan liar merupakan kejahatan yang luar biasa.

"akta ini yang direspon cepat Kapolri, melibatkan semua institusi baik BNPB, TNI, KLH, pemda setempat, bahkan rakyat terlihat bersatu untk saling bantu dan memberikan informasi menyeluruh," pungkasnya.

Diketahui, Temuan baru kembali menguatkan dugaan adanya praktik pembalakan liar di balik gelondongan kayu yang terseret banjir besar di sejumlah wilayah Sumatra.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap bahwa sejumlah kayu gelondongan yang ditemukan tim di lapangan memiliki tanda-tanda bekas gergaji mesin.

Sigit memastikan temuan itu berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan tim gabungan Polri dalam menelusuri asal-usul kayu yang viral dan memicu kemarahan publik.

"Jadi yang jelas dari temuan tim di lapangan ada berbagai jenis kayu, namun kita dapati ada beberapa yang ada bekas potongan dari chainsaw ya," ujar Sigit dikutip Jumat, 5 Desember 2025.