Bitcoin Naik 12 Persen, Harga Sentuh Rp1,5 Miliar Lagi

4 weeks ago 7

Kamis, 27 November 2025 - 15:50 WIB

Jakarta, VIVA – Menjelang libur Thanksgiving, pasar kripto yang biasanya sepi justru kembali ramai usai Bitcoin berhasil menembus level US$90.000 atau sekitar Rp1,5 miliar. Kembalinya Bitcoin ke level psikologis tersebut menandai pembalikan dari tren pelemahan yang terjadi hampir sepekan. 

Fenomena ini menjadi lebih menarik mengingat dalam tujuh tahun terakhir, Rabu sebelum Thanksgiving biasanya identik dengan penurunan harga Bitcoin.

Sementara sentimen negatif dari media besar terus berdatangan, pasar justru menunjukkan ketahanan yang berbeda. Lonjakan ini juga datang setelah tekanan besar yang membuat Bitcoin menyentuh titik terendah di kisaran US$80.000 atau sekitar Rp1,336 miliar pada akhir pekan lalu. 

Dengan kondisi pasar yang tipis menjelang libur panjang, analis menilai bahwa pergerakan yang terjadi kali ini mencerminkan dinamika unik yang tidak selaras dengan pola historis.

Sebagaimana diketahui, dalam tujuh tahun terakhir, sebelum Thanksgiving berakhir dengan penurunan harga, termasuk dua kejatuhan besar pada 2020 dan 2021. Namun tahun ini berbeda. 

Dengan kenaikan terbaru, Bitcoin sudah naik sekitar 12 persen dari titik terendah di sekitar US$80.000 atau Rp1,33 miliar pada Jumat lalu.

Meski demikian, secara mingguan Bitcoin masih turun 3 persen, melemah 21 pereen dalam sebulan terakhir, dan merosot 28 persen dari rekor tertingginya di US$126.000 atau Rp2,1 miliar. 

Penguatan Bitcoin beberapa hari terakhir juga terjadi di tengah munculnya kembali narasi pesimistis terhadap industri kripto. Saat berita ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan sedikit di atas US$90.000 atau Rp1,5 miliar, menguat hampir 3 persen dalam 24 jam terakhir.

“Volatilitas Bitcoin mulai turun sejak mencapai level tertinggi sejak April tahun ini karena pasar diperdagangkan dengan volume yang lebih rendah selama pekan Thanksgiving,” kata Jasper De Maere, desk strategist di Wintermute, sebagaimana dikutip dari CoinDesk, Kamis, 27 November 2025.

De Maere juga menjelaskan bagaimana para trader menempatkan posisi jelang libur. “Opsi data menunjukkan banyak trader memperkirakan Bitcoin akan bergerak dalam rentang yang ketat,” katanya. 

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa posisi banyak pelaku pasar cenderung menjual call options dan strangles di rentang US$85.000–US$90.000 atau Rp1,419 miliar–Rp1,503 miliar. “Pasar terlihat nyaman merespons pergerakan di kedua sisi daripada memasang posisi untuk terjadinya breakout.”

Halaman Selanjutnya

De Maere menilai kondisi tersebut akan membentuk arah pasar sepanjang akhir pekan panjang, ketika volume perdagangan yang rendah biasanya menahan pergerakan harga besar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |