Mataram, VIVA – Warga Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dihebohkan dengan kemunculan bunga berukuran relatif besar yang mengeluarkan aroma tidak sedap menyerupai bau bangkai.
Bunga berwarna merah keunguan dengan bagian tengah kekuningan itu tumbuh tepat di luar pagar rumah warga di tepi Jalan Gili Air pada Kamis 27 November 2025.
Waluyo, salah satu warga yang pertama kali mengecek lokasi, mengaku mendapat kabar tersebut saat berolahraga pagi.
"Tahunya waktu olahraga pagi, ada tetangga bilang ini kok bunga ada bau bangkainya. Informasinya sudah ada sejak kemarin sore. Akhirnya saya datang memastikan," ujarnya.
Ia menambahkan aroma menyengat itu paling tercium pada waktu subuh. Setelah matahari terbit, baunya perlahan menghilang. "Kalau sudah agak siang tidak ada baunya. Dan tadi setelah subuh ada muncul bau tidak enak. Penuturan ibu-ibu yang lewat," katanya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bunga tersebut mekar dengan mahkota yang terbuka lebar, tumbuh di sela-sela rumput dan dikelilingi pot tanaman. Letaknya yang berada di ruang terbuka membuat warga mudah melihatnya tanpa harus masuk ke lahan pribadi.
Sejumlah ibu rumah tangga terlihat mengabadikan momen itu menggunakan telepon genggam. Mereka menganggap kemunculan bunga tersebut sebagai peristiwa langka karena biasanya bunga beraroma bangkai tumbuh di hutan, bukan di area permukiman padat penduduk.
"Bunganya mekar sejak kemarin. Tadi pagi banyak warga yang melihat karena penasaran. Saya juga upload ke grup WA RT supaya orang tahu, karena mubazir kalau kita nggak ngerti. Orang saja pergi mencari sampai ke dalam hutan," tutur Waluyo.
Menurut warga setempat, kemunculan bunga berbau bangkai sebenarnya pernah terjadi beberapa tahun lalu. Namun pada waktu itu warga tidak terlalu memperhatikan karena bentuknya tidak se-mencolok sekarang.
Meskipun belum ada keterangan resmi dari instansi terkait mengenai jenis bunga tersebut, masyarakat menduga bahwa bunga itu merupakan salah satu jenis bunga bangkai dari keluarga Araceae.
Beberapa spesies dalam kelompok ini memang dikenal mengeluarkan aroma busuk untuk menarik serangga tertentu yang berperan dalam proses penyerbukan.
Halaman Selanjutnya
Warga pun tetap menjaga agar bunga tersebut tidak rusak, mengingat posisinya berada di area terbuka dan mudah dijangkau. Mereka memilih hanya melihat dan memotret tanpa menyentuhnya.

4 weeks ago
7









