Jakarta, VIVA – Cuaca panas menyengat tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia sejak awal Oktober 2025. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar, suhu udara siang hari tercatat mencapai 34 hingga 37 derajat Celsius.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi panas ini disebabkan oleh pergerakan semu matahari yang kini berada di sekitar wilayah selatan ekuator.
Posisi tersebut meningkatkan intensitas penyinaran matahari di sebagian besar wilayah Indonesia. Selain itu, angin Monsun Australia masih membawa massa udara kering dan hangat dari arah selatan, sehingga awan hujan sulit terbentuk dan suhu terasa lebih terik.
BMKG mengungkapkan, ini bukan gelombang panas seperti di negara subtropis, melainkan suhu tinggi harian yang bersifat sementara dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober sebelum menurun di awal November.
Di sisi lain, suhu ekstrem yang jauh lebih tinggi tercatat di sejumlah negara. Tahun 2025 menjadi salah satu tahun dengan rekor panas global. Berikut daftar negara yang mengalami suhu tertinggi di dunia pada tahun 2025, sebagaimana dirangkum dari The Economic Times, Kamis, 16 Oktober 2025.
Ilustrasi cuaca panas/ekstrem.
1. Kuwait – 54,0°C
Mitribah, Kuwait mencatat suhu tertinggi di dunia pada tahun 2025, yakni 54,0°C. Panas ekstrem ini memengaruhi pasokan air, pertanian, dan kesehatan masyarakat.
2. Irak – 53,9°C
Di Basra, Irak, suhu mencapai 53,9°C. Suhu tinggi ini mengancam infrastruktur, kehidupan sehari-hari, dan meningkatkan risiko heatstroke pada penduduk yang tinggal di wilayah selatan yang lembap.
3. Iran – 53,7°C
Kota Ahvaz di Iran mencatat suhu 53,7°C, menjadikannya salah satu kota terpanas di dunia. Gelombang panas berkepanjangan menyebabkan jaringan listrik dan pasokan air kewalahan.
4. Uni Emirat Arab – 52,1°C
Al Ain di UEA mengalami suhu 52,1°C. Efek pulau panas perkotaan dan iklim gurun meningkatkan kebutuhan pendingin udara dan air, menimbulkan tantangan besar bagi keberlanjutan kota.
5. Arab Saudi – 52,0°C
Al Hofuf di Arab Saudi mencatat 52,0°C. Kenaikan suhu berdampak pada operasi produksi minyak dan meningkatkan risiko bagi pekerja luar ruangan.
6. Australia – 50,7°C
Suhu di Onslow, Australia, mencapai 50,7°C. Gelombang panas memperparah kekeringan, kebakaran hutan, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati, terutama di daerah gurun pedalaman.
Halaman Selanjutnya
7. India – 49,9°C