Ogan Ilir, VIVA – Robby Ardiansyah, seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Sumatera Selatan dimutasi ke Lapas Rupbasan Baturaja. Robby dimutasi oleh Ketua Lapas Tanjung Raja lantaran memviralkan para napi yang lagi asyik pesta Narkoba di dalam lapas.
Dalam video yang viral tersebut, Robby menyebut memiliki bukti transaksi barang haram tersebut antara komandan lapas dengan napi sebelum pesta narkoba.
"Saya memiliki bukti dari karopam, screenshot, bahwa mereka telah mengetahui dari sore Aldi itu sudah pesta, sedangkan untuk malamnya Aldi minta izin dari salah satu komandan di sana dan transfer uang dari histori dananya," kata Robby.
Robby saat diwawancarai tvOne mengaku, alasan ia memviralkan para napi di lapas Tanjung Raja adalah agar Lembaga Kemenkumham bisa dipercaya masyarakat dan agar lebih baik lagi.
Sosok Robby Adriansyah Petugas Lapas yang Viralkan Napi Pesta Sabu di Sel
Usai videonya viral, Robby mengatakan ia langsung dimutasi oleh Kalapas dan ia merasa difitnah hingga dikeluarkan dari grup WhatsApp, menurutnya ia dimutasi lantaran pihak lapas takut karena ia memiliki bukti.
"Bukti pengakuan bahwa narapidana yang berinisial A itu melakukan pesta narkoba dan ia dipindahkan di Muara Beliti, dia memberikan keterangan bahwa benar adanya histori transfer dana kepada Komandan dan pesta itu dari sore," ucap Robby dikutip tvOne.
Robby mengatakan justru ia dipaksa untuk mengancam napi dan sebagai perekam, ia pun membantah hal itu, kata Robi hal itu adalah untuk pembelaan pihak lapas.
Bahkan pesta narkoba di dalam lapas ini disebut Robi sudah tidak terhitung karena sudah terlalu sering.
Ketua Lapas Tanjung Raja Badaruddin dalam konferensi pers mengetakan, pernyataan yang diungkapkan Robby tak sepenuhnya benar.
Selain itu, menurut Badaruddin, petugas lapas Robi sebelum memviralkan video tidak meminta izin kepada Pimpinan Lapas tempatnya bekerja dan tidak konfirmasi kepada PWI Ogan Ilir.
Sehingga Badaruddin mengusulkan Robby untuk dimutasi hingga terbit SK mutasinya, alasan dimutasi, sambung Badaruddin, justru karena kasus lama Robby yang pernah menggunakan narkotika dan direhabilitasi beberapa waktu lalu.
Robby pun mengakui bahwa pada saat 2018 ayahnya meninggal hingga ia mengalami tekanan sampai harus ke psikiater karena mengalami gangguan jiwa.
"karena gangguan jiwa maka saya kenal lah yang namanya ekstasi yang membuat saya tenang untuk tidur," bilang Robby.
Sehingga menurut Robby, alasannya ia dimutasi tidak relevan dan justru menyebarkan nama baiknya, tidak fokus kepada bukti yang diberikan Robi terkait pesta dan transaksi narkoba di dalam lapas tersebut.
Halaman Selanjutnya
Ketua Lapas Tanjung Raja Badaruddin dalam konferensi pers mengetakan, pernyataan yang diungkapkan Robby tak sepenuhnya benar.