Jakarta, VIVA – Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon menjelaskan proses penulisan ulang sejarah sudah selesai sejak bulan Agustus lalu. Namun, tim penulisan sejarah saat ini tengah dalam proses penyuntingan atau editing.
"Penulisan sejarah sudah selesai dari bulan Agustus, sekarang dalam proses editing," ucap Fadli kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis, 6 November 2025.
Kendati demikian, Fadli Zon mengaku belum melihat hasil penulisan sejarah tersebut. Ia berharap agar proses penyuntingan selesai dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan nanti bulan depan saya kira, ini saya sendiri sampai hari ini belum lihat karena yang menulis ini adalah para sejarawan, 34, eh, perguruan tinggi yang terlibat ya," kata dia.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon memastikan tidak ada penghapusan terkait kejadian pemerkosaan saat tragedi kerusuhan 1998 pada program penulisan ulang sejarah. Fadli Zon menyebut saat ini penulisan ulang sejarah terus berlanjut meski menuai pro dan kontra.
Fadli Zon mengaku sudah menjelaskan semuanya terkait pemerkosaan tahun 98 saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu kemarin, 2 Juli. Usai rapat kerja tersebut, Fadli Zon menegaskan tidak penghapusan sejarah terkait kejadian pemerkosaan tahun 1998.
"Tidak ada penghapusan. Lihat saja keterangan saya di DPR kemarin, rinci dan saya kira cukup jelas. Penghapusan apa? enggak ada yang dihapus," ujarnya kepada wartawan usai menghadiri Festival Gau Maraja Leang-leang di Baruga A Kantor Bupati Maros, dikutip Jumat 4 Juli 2025.
Terkait program penulisan ulang sejarah, politisi Partai Gerindra ini memastikan terus berlanjut. Ia mengatakan dalam program ini ada 130 orang turut serta dalam penyusunan sejarah Indonesia.
"Kita akan melibatkan 130 orang kalau tidak salah. Para sejarahwan, ahli-ahli sejarah, guru besar, dan juga doktor-doktor di bidang sejarah yang memang menguasai bagian-bagian sejarahnya melalui penelitian-penelitiannya selama ini," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon merencanakan akan melakukan uji publik pada bulan ini terkait program Penulisan Ulang Sejarah. Fadli mengungkapkan setidaknya ada 10 Bab yang sudah disusun.
"Yang menulis sejarah itu ya sejarahwan dari 34 perguruan tinggi dan juga memang untuk sekarang ini kita tulis 10 Bab, itu tidak detail. Masuk dari temuan-temuan yang awal," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Fadli menegaskan penulisan ulang sejarah sangat penting untuk bangsa. Apalagi, sudah 26 tahun tidak ada lagi yang menulis soal sejarah Indonesia.

1 day ago
4









