Faktor Terbesar Pemecatan Shin Tae-yong: Bukan Kegagalan di AFF 2024, Tapi Saat Melawan China di Kualifikasi Piala Dunia

1 day ago 1

Senin, 6 Januari 2025 - 15:00 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan pemberhentian Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.

Meski banyak pihak mengira bahwa pemecatan ini disebabkan oleh hasil kurang memuaskan di Piala AFF 2024, ternyata laga Indonesia melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi faktor utama di balik keputusan ini.

Dalam konferensi pers yang digelar Senin, 6 Januari 2025, Erick menjelaskan bahwa pertandingan melawan China di Stadion Qingdao Youth Football pada 15 Oktober 2024 menjadi momen krusial yang mendorong evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Shin Tae-yong.

Erick mengungkapkan, seharusnya Timnas Indonesia bisa tampil lebih baik dalam laga tersebut, mengingat posisi China sebelum pertandingan berada di urutan terbawah.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Photo :

  • Facebook Federasi Sepakbola Myanmar

“Semua pertandingan yang kita ikuti pasti ada evaluasinya. Kita melihat dari pertandingan Indonesia vs China, memang dipikir terlalu ambisius, tapi tidak. Strategi dan target kemenangan itu sudah dihitung,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers yang dikutip YouTube PSSI TV.

“Kalau waktu itu kita kalah dari Arab Saudi, apa ada konferensi pers hari ini? Gak usah diomongin, pasti gagal lolos ke Piala Dunia,” sambungnya.

Langkah ini, menurut Erick, bukan semata-mata keputusan instan. PSSI telah menjalankan program yang konsisten selama dua tahun terakhir, dan evaluasi terhadap performa pelatih menjadi bagian dari upaya perbaikan yang berkelanjutan.

Erick menegaskan bahwa meski Shin Tae-yong telah bekerja cukup baik, Timnas membutuhkan sosok pemimpin yang mampu lebih efektif dalam menerapkan strategi serta memperkuat komunikasi dengan para pemain.

“Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan tentu implementasi program yang lebih baik juga secara menyeluruh untuk tim nasional,” lanjut Erick.

Dengan pemberhentian ini, PSSI berharap dapat membuka lembaran baru bagi Timnas Indonesia demi mencapai target-target yang lebih tinggi. Erick menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kebaikan Timnas dalam jangka panjang.

“Tentu apa yang kita lakukan hari ini tidak lain untuk kebaikan tim nasional. Kalau dilihat, PSSI satu hingga dua tahun terakhir mempunyai program yang sangat konsisten,” bilangnya.

Halaman Selanjutnya

Langkah ini, menurut Erick, bukan semata-mata keputusan instan. PSSI telah menjalankan program yang konsisten selama dua tahun terakhir, dan evaluasi terhadap performa pelatih menjadi bagian dari upaya perbaikan yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |