Fokus di Pasar Asia Tenggara, Soonshot Usung Model Direct-to-Fan dan Teknologi AI

4 weeks ago 17

Rabu, 24 September 2025 - 13:03 WIB

Jakarta, VIVA – Konsumsi konten digital melalui perangkat mobile, belakangan ini terus meningkat, terutama di Asia Tenggara. Tren ini mendorong pelaku industri hiburan untuk menyesuaikan strategi distribusi dan model bisnis agar lebih dekat dengan pengguna. 

Salah satu yang mengambil langkah ini adalah Soonshot, platform K-drama pendek internasional pertama, yang memanfaatkan teknologi AI untuk pengalaman menonton yang lebih personal.

Soonshot meluncurkan platformnya dengan dukungan teknologi dari BytePlus, unit bisnis ByteDance. Teknologi ini memungkinkan rekomendasi konten secara real-time, streaming melalui jaringan CDN global, serta analitik untuk menyesuaikan adegan sesuai respons penonton. 

Dalam kurang dari tiga bulan sejak peluncuran global, Soonshot mencatat 110.000 pengguna dengan rata-rata durasi menonton 22 menit. Platform ini didirikan oleh Lee Kyung-kyu, komedian dan veteran penyiaran Korea Selatan, sekaligus co-founder ADG Company. 

Menurut data perusahaan, ekosistem kreatif yang dimiliki Lee meliputi lebih dari 3.000 profesional produksi, kemitraan dengan penyiar besar seperti SBS, KT, dan Kakao, serta akses ke lebih dari 20.000 IP webtoon. Fitur ini digunakan untuk pengembangan konten drama pendek bagi pengguna global.

“Soonshot menghadirkan sentuhan emosional khas K-drama dalam format singkat,” ujar Erica Park, CEO ADG Company, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu, 24 September 2025.

“Terinspirasi dari tren konten pendek di China, kami ingin membawa rasa autentik Korea yang didukung dengan teknologi dari BytePlus. Kami bertujuan untuk memberikan apa yang selama ini dicari oleh para penggemar, sekaligus membangun model berkelanjutan agar Intellectual Property (IP) yang kami kembangkan bisa dinikmati langsung oleh mereka,” ujarnya.

Indonesia, menjadi salah satu fokus pasar Soonshot di Asia Tenggara. Survei terhadap 1.109 responden menunjukkan 72 persen penonton digital memilih film atau serial TV Korea, tertinggi dibandingkan konten dari negara lain. Data ini menunjukkan tingginya keterlibatan digital dan potensi model direct-to-fan di pasar Indonesia.

Selain streaming, Soonshot menyediakan komunitas penggemar untuk berdiskusi dan mengikuti budaya di balik konten. “Kami memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang melalui fandom dan penciptaan IP, bukan sekadar keuntungan cepat,” tambah Park.

Platform ini menargetkan ekspansi global lebih luas, termasuk rencana merilis 100 judul orisinal hingga 2026, serta pengembangan ekosistem gaya hidup K-culture dengan konten eksklusif, komunitas penggemar, dan merchandise. 

Strategi ini menunjukkan tren integrasi teknologi AI dan model direct-to-fan dalam industri hiburan digital, khususnya di pasar Asia Tenggara yang didominasi pengguna mobile.

Halaman Selanjutnya

“Terinspirasi dari tren konten pendek di China, kami ingin membawa rasa autentik Korea yang didukung dengan teknologi dari BytePlus. Kami bertujuan untuk memberikan apa yang selama ini dicari oleh para penggemar, sekaligus membangun model berkelanjutan agar Intellectual Property (IP) yang kami kembangkan bisa dinikmati langsung oleh mereka,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |