Jakarta, VIVA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan hubungan ekonomi negaranya dengan Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh jauh melampaui capaian saat ini yang berada pada kisaran 6 miliar dolar AS dalam dua dekade terakhir.
"Saya menyampaikan kepada Presiden Prabowo, mengapa dua negara besar seperti Indonesia dan Brasil, yang secara bersama mewakili hampir 500 juta penduduk dunia, hanya memiliki nilai perdagangan 6 miliar dolar AS. Jumlah itu masih terlalu kecil, baik bagi Indonesia maupun bagi Brasil," kata Presiden Lula dalam pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Lula menyampaikan bahwa pada tahun 2024, Indonesia tercatat sebagai tujuan kelima terbesar ekspor agribisnis Brasil.
Akan tetapi, menurut Lula, nilai tersebut masih belum sebanding dengan potensi pasar yang dimiliki kedua negara.
"Indonesia dan Brasil menempati peringkat keempat dan ketujuh negara berpenduduk terbesar di dunia, dengan total hampir setengah miliar jiwa," katanya.
Presiden Lula berkomitmen untuk memperkuat kemitraan ekonomi antara Brasil dan Indonesia agar menjadi dua kekuatan strategis dalam peta ekonomi dunia.
Sejak kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Ibu Kota Brasilia pada 9 Juli 2025, kata Lula, kerja sama ekonomi kedua negara semakin terbuka, termasuk dalam akses pasar bagi produk-produk ekspor Brasil ke Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Lula da Silva
Photo :
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Selain sektor pertanian, Lula juga melihat peluang besar pada perdagangan produk bernilai tambah, terutama di bidang pertahanan, karena Brasil memiliki basis industri militer yang kuat dan siap mendukung kebutuhan Indonesia, khususnya bagi TNI Angkatan Udara.
Dalam bidang energi, Indonesia-Brasil juga membahas pengelolaan sumber daya mineral penting bagi transisi energi bersih. Kerja sama pertambangan akan terus diperkuat melalui nota kesepahaman yang baru ditandatangani oleh menteri energi kedua negara.
Presiden Lula dan Presiden Prabowo juga bersepakat untuk mempercepat perundingan Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) antara Mercosur dan Indonesia, sebelum akhir masa presidensi Brasil pada Desember mendatang. (Ant)
Presiden Lula Puji Program MBG di RI: Pembangunan Berkelanjutan Harus Atasi Kelaparan
Presiden Lula menekankan bahwa Indonesia dan Brasil adalah dua negara demokrasi besar dengan ekonomi yang berkembang pesat
VIVA.co.id
23 Oktober 2025