Francesco Bagnaia Ungkap Ketakutan Terhadap Ketinggian di Sprint MotoGP

11 hours ago 3

Jumat, 31 Oktober 2025 - 21:40 WIB

VIVA – Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, menghadapi momen menegangkan saat memimpin Sprint Race Malaysian MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang.

Ride-height device atau perangkat pengatur ketinggian belakang motornya tiba-tiba tidak berfungsi, namun ia tetap berhasil finis pertama dengan keunggulan 2,259 detik atas Alex Marquez dari Gresini Racing. Kemenangan ini menandai sprint race kedua yang diraih Bagnaia musim ini.

Francesco Bagnaia di MotoGP Qatar

Usai lomba, Bagnaia mengakui bahwa ketidakberfungsian perangkat ketinggian membuatnya sempat khawatir.

“Sejujurnya, saya cukup takut, tapi setelah melihat catatan waktunya, saya cukup terkejut. Saya sangat cepat," kata Bagnaia, dikutip VIVA dari Crash Jum’at, 31 Oktober 2025.

Perangkat ride-height biasanya membantu mengatur suspensi motor, memberikan stabilitas di lintasan lurus, dan mendukung performa di tikungan. Tanpa perangkat ini berfungsi, Bagnaia kehilangan sedikit keuntungan di straight, tetapi tetap bisa memaksimalkan kemampuan motor di tikungan.

Strategi dan Faktor Pendukung Kemenangan

Beberapa faktor membantu Bagnaia tetap dominan meski ada masalah teknis:

- Start dari posisi pole berkat waktu tercepat di sesi kualifikasi, memberinya keunggulan awal.

- Kondisi grip lintasan yang rendah di Sepang membuat suspensi lebih panjang bekerja optimal, sehingga ketidakfungsian ride-height device tidak terlalu mengganggu.

- Pilihan ban medium di depan, berbeda dengan banyak rival yang memakai ban soft, terbukti efektif untuk menjaga konsistensi kecepatan.

Dengan kemenangan ini, Bagnaia naik dalam klasemen pembalap, menyalip Marco Bezzecchi untuk posisi ketiga. Ia menekankan bahwa kemenangan sprint ini penting untuk membangun kepercayaan diri menjelang balapan utama pada Minggu, namun target utamanya tetap fokus pada hasil Grand Prix.

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia

Meskipun sukses di sprint, Bagnaia menghadapi tantangan teknis lain seperti potensi ban belakang bocor (puncture) yang bisa mengganggu performa balapan utama. Tim Ducati akan mengevaluasi sistem ride-height dan seluruh suspensi motor untuk memastikan masalah serupa tidak terjadi di putaran berikutnya, termasuk MotoGP Portugal 2025.

Kemenangan Francesco Bagnaia di Sprint MotoGP Malaysia menunjukkan kemampuannya tetap tangguh meskipun menghadapi kendala teknis. Ia berhasil memadukan strategi, kemampuan motor, dan ketenangan mental untuk mengamankan podium. Hasil ini juga menjadi sinyal positif bahwa Ducati dan Bagnaia mulai menemukan konsistensi yang sempat hilang, memperkuat peluang mereka di sisa musim MotoGP 2025.

Pebalap Jepang dari Trackhouse MotoGP Team, Ai Ogura

Ai Ogura Tunjukkan Peningkatan di Malaysia

Ai Ogura tampil impresif di GP Malaysia, finish P10 dan menunjukkan kemajuan signifikan, mulai lebih sejalan dengan pembalap lain meski masih ada tantangan musim ini.

img_title

VIVA.co.id

31 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |