Influencer Brasil Tewas di Meja Bedah Saat Jalani 3 Prosedur Operasi Plastik

5 days ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Influencer bernama Natália Cavanellas (40) meninggal dunia pada Senin, 7 Juli 2025, setelah menjalani operasi plastik di São Paulo, Brasil. Menurut laporan CNN Brasil, Cavanellas mengalami henti jantung dan napas selama prosedur kosmetik dilakukan pada Senin sore, 9 Juli 2025.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu, 16 Juli 2025, menurut laporan Kepolisian Sipil Sao Paulo yang diperoleh outlet berita G1, Cavanellas mengalami henti jantung beberapa saat setelah ia menerima suntikan di bokongnya saat berada di meja operasi di Rumah Sakit San Gennaro di Sao Paulo. Laporan juga menyebut Cavanellas mengontrak jasa ahli bedah plastik ternama Edgar Lopez untuk menjalani sedot lemak, suntikan di bokong, dan implan payudara tambahan.

Kabar kematian influencer itu disampaikan oleh sang suami, Rafael Thomazella, melalui unggahan Instagram pribadinya yang dibagikan minggu lalu. Ia menuliskan di keterangan foto yang berisikan rangkaian foto keluarganya, "Kita semua tahu betapa hebatnya Natalia. Cantik, mandiri, super profesional, dan bahagia, di antara begitu banyak kualitas lainnya." 

"Sedihnya, Natalia meninggalkan kami kemarin, tetapi selamanya ia akan selalu ada dalam kenangan dan hati kami," sambung dia.

Thomazella mengatakan, "Saya akan selalu memberi tahu Manoella betapa ibunya adalah wanita yang luar biasa, sosok yang dicintai, dikagumi, dan akan selalu dikenang." Ia menambahkan kata-kata terakhirnya yang bertuliskan, "Selamat jalan, Istri, Ibu, Nat Cavanellas. Tetaplah bersama para malaikat! Dengan cinta dari Ayah dan Mano."

Pembelaan Diri Dokter yang Mengoperasi Cavanellas

Mengutip People, Rabu, 16 Juli 2025, Sekretariat Keamanan Publik São Paulo menyatakan bahwa kasus tersebut terdaftar sebagai kematian mendadak. Institut Kedokteran Forensik saat ini masih terus menginvestigasi penyebab kematian influencer itu.

Sementara itu, dalam laporan CNN Brasil, perwakilan Edgar Lopez, dokter yang mengoperasi sang influencer mengatakan bahwa Cavanellas menjalani 'prosedur menjalani prosedur bedah elektif, yang dilakukan di rumah sakit yang sesuai, dengan semua pemeriksaan pra operasi diselesaikan sesuai dengan protokol keselamatan dan pemantauan medis'.

Hanya saja, ia mengklaim bahwa pasiennya mengalami komplikasi serius yang mirip dengan emboli paru. "Tetapi diakui dalam literatur medis sebagai hal yang mungkin terjadi, bahkan dengan semua tindakan pencegahan yang telah dilakukan."

Pembelaannya juga mencatat "pengalaman lebih dari 20 tahun" dan "pelatihan khusus"-nya, serta riwayatnya yang "selalu bertindak dengan etika, tanggung jawab, dan dedikasi." Ia juga menyatakan bahwa telah 'memberikan bantuan penuh kepada keluarga, bersedia memberikan klarifikasi teknis, dan selalu menghormati pasien, keluarga, serta kerahasiaan medis'.

"Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap etika, transparansi, dan kedokteran berbasis bukti," ujarnya.

Saran Dokter Bedah Plastik Korea Selatan

Operasi plastik yang dulu dianggap tabu makin dianggap wajar oleh publik untuk mendapatkan perubahan tampilan yang diidamkan secara instan. Namun, mengutip Koreaboo, Senin, 14 Juli 2025, Dr. Choi Hyun, seorang ahli bedah plastik di Korea Selatan, meminta setiap pasien yang hendak mengubah penampilannya lewat operasi plastik tetap memiliki tujuan yang realistis. Ia menekankan bahwa operasi plastik hanya dapat memberikan dampak yang terbatas pada fitur alami seseorang.

"Idol K-Pop sering dianggap sebagai lambang kecantikan dan kesempurnaan. Hal ini dapat membuat beberapa orang ingin meniru penampilan mereka melalui operasi plastik. Penting untuk diingat bahwa operasi plastik bukanlah solusi ajaib. Operasi plastik dapat membantu Anda mendapatkan tampilan yang lebih simetris atau proporsional, tetapi tidak akan mengubah seluruh penampilan Anda," ia menerangkan.

Dalam kesempatan berbeda, dr. Tompi, selebriti yang juga seorang dokter bedah plastik mengungkap risiko oplas. Melalui tayangan YouTube Melaney Ricardo, ia juga memberikan saran apa yang sebaiknya tidak dan boleh dilakukan.

"Shopping aja dulu, shopping ke dokter. Coba ke dokter A tanya pendapatnya gimana, coba ke dokter B tanya pendapatnya gimana," ungkap pria asal Aceh tersebut melalui TikTok @melaney_ricardo yang diunggah pada 12 Mei 2025.

Risiko Komplikasi Selalu Ada

Satu hal yang pasti, menurut Dr. Tompi operasi plastik tetap memiliki risiko komplikasi. "There's no perfect doctors (tidak ada dokter yang sempurna)," sambung Tompi. 

dr. Tompi yang tergabung dalam dan American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery (AAFPS) dan sering bertemu dokter bedah terkemuka dunia, menyebut hal yang sama. Hampir tidak ada dokter yang tidak pernah mengalami kasus komplikasi.  

"Jadi yang namanya operasi tetap ada risiko ya?" tanya Melaney yang langsung diamini Dr. Tompi.

Menurut pria 46 tahun itu, tujuan prosedur operasi plastik sebenarnya memperbaiki ketidaksempurnaan bukan mengubah seseorang menjadi orang lain. Namun, Melaney mengatakan dengan risiko itu tetap banyak orang Indonesia yang pergi ke Korea Selatan, Thailand, maupun Vietnam untuk oplas.

Tompi mengaku tidak menyalahkan karena merupakan hak pribadi dan karena memang persaingan sudah ke tingkat global. Ia pun tak masalah ketika ada pasiennya terkena komplikasi setelah prosedur oplas di Turki dan meminta revisi.

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |