Jangan Sepelekan Nutrisi Anak, Bisa Kurangi Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat

4 weeks ago 10

Kamis, 27 November 2025 - 19:27 WIB

Glasgow, VIVA – Masalah gizi pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang krusial di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, tercatat lebih dari 4,2 juta anak Indonesia mengalami masalah gizi, di antaranya 1 juta anak tergolong berat badan kurang, 500 ribu anak mengalami wasting berat, dan hampir 1 juta anak telah masuk kategori stunting. 

Kondisi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi seperti ISPA, pneumonia, dan diare, yang menjadi penyebab utama anak dirawat di rumah sakit. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!

Masalah gizi ini tidak bisa dipandang semata sebagai kekurangan asupan makanan, melainkan sebagai permasalahan multidimensi yang memengaruhi kesehatan, pendidikan, dan produktivitas jangka panjang bangsa. Kondisi ini menuntut adanya pendekatan yang tidak hanya mampu memperbaiki status gizi anak, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap efisiensi sistem kesehatan.

Peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, sekaligus sebagai salah seorang Direksi di RS UNHAS, Dr. Irwandy, SKM., MSc.PH., M.Kes melakukan penelitian yang menawarkan solusi efektif dari sisi klinis maupun ekonomi. 

Melalui studi health economics yang dipresentasikan di International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research (ISPOR) 2025, sebuah forum yang menjadi wadah untuk mempertemukan para ahli ekonomi dari seluruh dunia yang membahas penelitian terbaru di bidang ekonomi kesehatan dan Health Economics and Outcomes Research (HEOR), Dr. Irwandy memaparkan hasil temuannya di Glasgow, Skotlandia.  

Pemberian formula PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus) sebagai intervensi nutrisi dini pada anak dengan risiko gagal tumbuh dapat membantu mencegah terjadinya stunting sejak dini yang pada akhirnya terbukti akan menghemat empat kali lipat biaya kesehatan yang harus dikeluarkan pemerintah dan keluarga jika anak tersebut harus dirawat di rumah sakit akibat stunting.

Dari analisis tersebut ditemukan bahwa intervensi selama dua bulan menggunakan PKMK yang mengandung 1 kkal/mL, dengan protein 2.6g/100mL, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, dapat menekan pengeluaran total yang jauh lebih besar untuk perawatan akibat infeksi dan komplikasi gizi buruk. Penghematan ini mencakup biaya rawat inap, obat-obatan, alat medis, serta kerugian produktivitas orang tua atau pengasuh.

Halaman Selanjutnya

“Analisis ini menunjukkan bahwa pendekatan intervensi nutrisi yang tepat tidak hanya meningkatkan kesehatan anak, tetapi juga berdampak langsung pada efisiensi anggaran kesehatan nasional. Dengan memberikan formula khusus seperti PKMK kepada anak dengan weight faltering atau gagal tumbuh, kita dapat mencegah stunting dan mengurangi beban biaya rumah sakit secara signifikan,” papar Dr. Irwandy, SKM., MSc.PH., M.Kes., dalam keterangannya, dikutip Kamis 27 November 2025. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |