Jakarta, VIVA – Kadin Indonesia bakal menjalin sinergi dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), dalam mengawal proses deregulasi di sektor logistik nasional. Tujuannya guna mencapai target pemerintah menurunkan biaya logistik hingga 8 persen, di tahun 2030 mendatang.
Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Kadin, Carmelita Hartoto menegaskan, hal itu sebagai bukti kehadiran Kadin dalam membantu para pengusaha logistik di Tanah Air, untuk semakin memacu daya saingnya di level internasional.
"Dengan adanya deregulasi, kami dari Kadin Indonesia tentu akan membantu mengawal regulasi-regulasi tersebut," kata Carmelita dalam konferensi pers peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025.
Ilustrasi sektor logistik
Dia bahkan mengajak Ketua Umum DPP ALFI, M. Akbar Djohan, untuk bersinergi menyusun program-program yang dibutuhkan, dalam upaya membantu pemerintah mencapai target penurunan biaya logistik hingga sebesar 8 persen di tahun 2030 tersebut.
"Jadi Pak Akbar, kalau bisa (rapat penyusunan programnya) diadainnya di Kadin Pak, sambil mengundang semua organisasi yang terkait," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP ALFI, M. Akbar Djohan memastikan, pihaknya akan segera menyusun program-program terkait usulan bagi regulasi pemerintah di sektor logistik, sambil menggandeng para stakeholder terkait lainnya.
Karenanya, Dia pun mengajak seluruh pihak termasuk media, untuk bisa memberikan upaya positif perihal situasi perbaikan ekosistem logistik nasional. Sehingga diharapkan mata publik bisa memberikan kepercayaan kembali yang sangat besar, khususnya kepada perekonomian Indonesia.
"Tentunya tidak lain untuk memberikan daya saing yang tinggi kepada seluruh industri terkait, sehingga program pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan oleh Bapak Presiden bisa tercapai," kata Akbar.
"Hal itu akan bisa diwujudkan dengan dukungan daripada ekosistem logistik nasional, utamanya dengan target biaya logistik agar bisa mencapai 8 persen sebagaimana tujuan pemerintah," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Karenanya, Dia pun mengajak seluruh pihak termasuk media, untuk bisa memberikan upaya positif perihal situasi perbaikan ekosistem logistik nasional. Sehingga diharapkan mata publik bisa memberikan kepercayaan kembali yang sangat besar, khususnya kepada perekonomian Indonesia.