Depok, VIVA – Usai disorot mengenai pengadaan papan tulis interaktif senilai Rp 30 Miliar, Dinas Pendidikan Kota (Disdik) Depok untuk sementara menghentikan pembelian di tahun 2025. Hal itu sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat agar dilakukan evaluasi soal pengadaan papan tulis interaktif yang pengadaannya ada di ranah Disdik Depok.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, saat ini pembelian papan tulis tersebut dalam tahap evaluasi. Pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.
“Ya ini sedang dievaluasi pimpinan (Wali Kota Depok), jadi kita menunggu juga arahan dari atas,” katanya, Kamis 13 Maret 2025.
Siti menegaskan tahun ini belum ada pembelian papan tulis interaktif. Unit yang sudah terpasang di sekolah adalah pembelian tahun 2024. Namun Siti mengaku tidak hapal berapa jumlah yang dibeli tahun lalu.
“Kalau yang (video) beredar dan viral itu kemungkinan adalah pengadaan tahun sebelumnya. Tahun ini (2025) belum ada yang dibeli,” akunya.
Siti mengaku hingga kini pihaknya masih menunggu arahan pimpinan terkait evaluasi tersebut. Karena sebelumnya Gubernur menyoroti anggaran yang terhitung besar namun tidak sesuai dengan kondisi ruang kelas.
“Kegiatan ini kan sedang dievaluasi, kita menunggu arahnya seperti apa. Apakah nanti dialihkan di perubahan anggaran atau bagaimana, kita menunggu arahan dari pimpinan,” kata Siti.
Siti menuturkan, pengadaan unit papan tulis interaktif ini sudah dimulai sejak tahun 2024. Dan di dilanjutkan di tahun 2025 dengan anggaran Rp 30 Miliar.
“Tahun kemarin ada (pembelian), tapi saya tidak hafal berapa unitnya. Nanti mungkin bisa konfirmasi ke sarpras ya,” ujarnya.
Siti mengaku mengaku tahu apakah program ini akan tetap dilanjutkan atau justru dialihkan ke kebutuhan sarana prasarana lainnya. Soal urgensi pengadaan papan tulis interaktif tersebut, Siti mengatakan itu untuk menunjang pembelajaran siswa yang berbasis informasi teknologi (IT).
“Kan ini menyangkut anggaran, jadi harus dievaluasi dulu. Memang ini sudah menjadi informasi publik, tapi kita masih menunggu keputusan lebih lanjut. Urgensinya ke proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis IT lebih interaktif, baik siswa maupun guru, dan ini lebih menarik, jadi bisa memotivasi siswa untuk belajar,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Siti menuturkan, pengadaan unit papan tulis interaktif ini sudah dimulai sejak tahun 2024. Dan di dilanjutkan di tahun 2025 dengan anggaran Rp 30 Miliar.