Papua, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi para siswa di seluruh Indonesia, termasuk Papua. Namun, tidak semua warga menyambut program ini dengan antusias.
Beberapa masyarakat Papua justru menyuarakan bahwa kebutuhan utama mereka bukan makanan gratis, melainkan pendidikan gratis.
Seorang warga Papua, pengguna TikTok dengan akun @yigibalom, mengungkapkan pendapatnya terkait program tersebut.
Menurutnya, masyarakat Papua tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan, tetapi mereka menghadapi kendala besar dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak.
"Sebenarnya kita orang Papua tidak butuh makan gratis. Yang kita butuhkan adalah pendidikan gratis," ujar Yigi Balom dalam videonya, pada Senin (10/2/2025).
VIVA Militer: Para siswa di Papua menikmati program Makanan Bergizi Gratis (MBG)
Photo :
- Pen. Kogabwilhan III
Ia menambahkan bahwa banyak anak Papua memiliki potensi akademik yang luar biasa, tetapi terhambat oleh faktor ekonomi yang membatasi mereka untuk melanjutkan pendidikan.
"Banyak anak Papua yang punya kemampuan luar biasa, tapi kita kalah bersaing dalam finansial," tuturnya.
Dalam video tersebut, ia juga memperlihatkan dua singkong berukuran besar yang menjadi sumber makanan sehari-hari. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat Papua dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka secara mandiri tanpa bergantung pada bantuan makanan gratis.
"Kita bisa buktikan, kita tidak pernah hidup kelaparan. Ini (singkong), kita tidak ada uang tapi kita bisa bertahan hidup dengan kebun, kita punya berkat yang luar biasa. Jadi, kita tidak butuh makan gratis, tapi pendidikan gratis," tegasnya.
Ratusan Pelajar Papua Turun ke Jalan Tolak Program Makan Bergizi Gratis
Photo :
- Facebook/Nona Kejura
Sebelumnya, penolakan terhadap program MBG juga disuarakan oleh ratusan pelajar di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Pada Senin, 3 Februari 2025, Aliansi Pelajar Kabupaten Yahukimo menggelar aksi damai sebagai bentuk protes terhadap program MBG.
Seorang orator dalam aksi tersebut juga menyampaikan bahwa masyarakat Papua memiliki sumber daya alam yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka secara mandiri. Oleh karena itu, mereka berharap pemerintah lebih memprioritaskan sektor pendidikan.
"Kami ingin kasih tahu, orang Papua tidak susah makan, tidak susah minum. Ini kita punya tanah, kita bisa hidup. Apa yang dibutuhkan hari ini di sekolah? Pendidikan Gratis," ujar orator dalam aksi tersebut.
Halaman Selanjutnya
Dalam video tersebut, ia juga memperlihatkan dua singkong berukuran besar yang menjadi sumber makanan sehari-hari. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat Papua dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka secara mandiri tanpa bergantung pada bantuan makanan gratis.