Medan, VIVA – Jenazah korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia, asal Sumatera Utara tiba di Bandara Kualanamu International Airport, Kabupaten Deliserdang, Selasa sore, 11 Februari 2025.
Korban tewas itu bernama Victor Maruli Tua Simaremare yang merupakan warga Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Dari Bandara Kualanamu, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dikebumikan.
Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha menjelaskan bahwa Victor ditembak di tubuhnya hingga terkena di bagian ginjal korban.
"Saat kejadian, almarhum mengalami luka tembak dan kemudian sempat dirawat di rumah sakit (di Malaysia) dan sempat dioperasi. Karena luka tembak itu mengenai ginjal almarhum," kata Judha kepada wartawan, di Bandara Kualanamu.
Peti jenazah korban penembakan APMM di Malaysia, asal Sumut tiba di Bandara Kualanamu International Airport, Kabupaten Deliserdang.(B.S.Putra/VIVA)
Photo :
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Pasca-penembakan di Perairan Tanjung Selangor, Malaysia dilakukan aparat APMM, Jumat 24 Januari 2025, lalu, Victor mendapatkan perawatan medis dan menjalani operasi di rumah sakit, Malaysia.
"Sudah dioperasi namun kondisinya terus memburuk dan pada tanggal 4 Februari 2025, meninggal dunia," jelas Judha.
Judha mengungkapkan, setelah Victor meninggal dunia, tidak ada ditemukan dokumen identitas korban. Selanjutnya, dilakukan identifikasi dengan melakukan rekam biometrik terhadap jenazah korban itu.
"Pertama, kita melakukan identifikasi. Karena di tubuh jenazah tidak ada dokumen apa pun, kemudian kita melakukan upaya dengan melakukan rekam biometrik dan lainnya," kata Judha.
"Akhirnya, kita mengetahui identitasnya. Kemudian, kita kuatkan dengan rekam sidik jari untuk memastikan almarhum WNI dan sudah berhasil teridentifikasi," tutur Judha kembali.
Diduga Victor merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal di Malaysia. Saat kejadian penembakan tersebut, korban bersama sejumlah WNI dari Perairan Selangor, Malaysia mau kembali ke Indonesia menggunakan kapal melalui jalur laut.
"Almarhum salah satu penumpang, dia kerja dan tinggal di Malaysia. Kapal itu berisi warga negara kita, pekerja migran kita, yang tinggal secara tanpa dokumen dan ingin kembali ke Indonesia dengan menggunakan jalur ilegal," kata Judha.
Untuk diketahui, korban penembakan APMM di Malaysia berjumlah 5 orang. Namun, korban tewas berjumlah dua orang. Korban tewas pertama, bernama Basri merupakan warga Riau dan sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Malaysia.
Kedua, korban meninggal dunia, bernama Victor Maruli Tua Simaremare, merupakan warga Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Halaman Selanjutnya
"Pertama, kita melakukan identifikasi. Karena di tubuh jenazah tidak ada dokumen apa pun, kemudian kita melakukan upaya dengan melakukan rekam biometrik dan lainnya," kata Judha.