Jakarta, VIVA – Film "A Business Proposal" versi Indonesia yang baru saja tayang menuai banyak kontroversi dan menjadi perbincangan hangat publik.
Film yang diadaptasi dari Drama Korea populer ini mendapatkan kecaman dari warganet Tanah Air di media sosial. Salah satu topik utama yang menjadi sorotan adalah Abidzar Al-Ghifari yang dinilai blunder dan kontroversial.
Film A Business Proposal
Photo :
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
Lantas, kontroversi apa saja dalam film "A Business Proposal" versi Indonesia? Berikut VIVA rangkum Rabu, 12 Februari 2025, berikut deretan kontroversinya, salah satunya Abidzar yang promo sendiri usai tayang.
1. Pernyataan Abidzar
Awal mula kontroversi dari film "A Business Proposal" versi Indonesia datang dari pernyataan Abidzar Al-Ghifari yang dianggap blunder memicu reaksi negatif dari para penggemar versi drama Korea.
Pria yang berumur 23 tahun itu mengaku tidak menonton versi drakor dengan tujuan ingin menciptakan karakter sendiri. Pernyataan Abidzar itu menimbulkan banyak kritik oleh warganet.
“Gua sempat nonton di episode satu, cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gua buat sendiri bersama direktur gua pengen dibikin plek-ketiplek,” kata Abidzar.
2. Seruan Boikot dan Kekecewaan
Adanya pernyataan tersebut diketahui menimbulkan banyak kritik yang berimbas pada boikot sejumlah pihak. Seruan boikot pun mulai bermunculan saat penayangan film tersebut di bioskop.
Kritik terhadap Abidzar semakin memuncak setelah ia menyebut para penggemar drama Korea sebagai ‘fanatik’ dan ‘rasis’. Komentar itu membuat kelompok penggemar yang seharusnya menjadi target utama film ini semakin kecewa.
3. Meminta Maaf
Film A Business Proposal
Photo :
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
Aksi tersebut langsung ditanggapi oleh rumah produksi film "A Business Proposal" yakni Falcon Pictures. Perusahaan tersebut langsung meminta maaf kepada warganet di media sosial.
"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati,” tulis Falcon dalam pernyataan yang sama, tulis pihak manajemen Falcon menanggapi kritikan publik.
Sementara itu, permintaan maaf juga disampaikan Abidzar. Ia menegaskan, bahwa kritikan publik selama ini akan ia jadikan sebagai pelajaran ke depan.
“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah,” tulis Abidzar dalam Instagram pribadinya.
4. Rating 1 Bintang di IMDb
Deretan kontroversi selanjutnya adalah rating dari film "A Business Proposal" versi Indonesia mendapat rating rendah di situs IMDb yakni 1/10, mendapat satu bintang dari 10. Sebagai informasi, IMDb merupakan salah satu situs yang kerap dijadikan acuan mengenai rating film.
5. Mulai Turun Tayang
Sejak penayangan film "A Business Proposal" versi Indonesia pada Kamis, 6 Februari 2025 diketahui mulai turun layar di beberapa bioskop Tanah Air. Hal itu dikarenakan, film tersebut hanya berhasil menarik 6.900 penonton saat awal tayang perdana.
Adanya penurunan layar di berbagai bioskop ini diketahui berasal dari unggahan media sosial X dari akun @HabisNontonFilm mengindikasikan hal tersebut.
"Ubur-ubur ikan lele. Sudah turun layar, Le," tulisnya, yang langsung dikaitkan warganet dengan film A Business Proposal,
6. Abidzar Promosi Sendiri
Abidzar Al Ghifari
Photo :
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
Dalam pantauan di media sosial, terlihat film yang dibintangi oleh Abidzar Al Ghifari, Ariel Tatum, Ardhito Pramono, Caitlin Halderman terlihat pemeran yang mempromosikan hanya Abidzar usai tayang.
Meski banyak kontroversi dalam film "A Business Proposal" versi Indonesia, Abidzar tetap berusaha mempromosikan film ini dengan semangat, meskipun mendapat banyak kritik. Ia terus me-replay status dari para penonton yang sudah menonton filmnya.
Bahkan, ia memberikan berbagai momen di balik layar serta mengajak penonton untuk tetap memberikan dukungan terhadapnya. Terlepas dari kontroversi yang ada, film "A Business Proposal" versi Indonesia tetap menarik perhatian dari beberapa masyarakat Tanah Air.
Halaman Selanjutnya
2. Seruan Boikot dan Kekecewaan