Malam Neraka di Oruro: 17 Kartu Merah Hancurkan Perempat Final Copa Bolivia

• 

• Bola

Jumat, 28 November 2025 - 06:40 WIB

VIVA – Laga Real Oruro vs Blooming mencetak rekor kelam. Sebanyak 17 kartu merah keluar hanya dalam satu malam. 

Bentrokan brutal yang pecah usai duel perempat final Copa Bolivia di Stadion Jesús Bermúdez, Oruro, 26 November waktu setempat 
penuh sesak dengan nama pemain dan ofisial yang terlibat dalam chaos tersebut.

Pertandingan yang sebenarnya berakhir 2-2 itu langsung kehilangan nilai sportivitas begitu peluit panjang berbunyi. Adu dorong berubah menjadi baku hantam, dan wasit tak punya pilihan selain mengusir hampir separuh isi kedua tim. Meski diguncang skandal, Blooming tetap memastikan tiket semifinal lewat agregat 4-3.

Dari laporan resmi, Blooming menjadi pihak yang paling banyak menerima kartu merah. Total 10 orang dicatat keluar lapangan: Gabriel Valverde, Richet Gómez, Franco Posse, César Romero, Héctor Suárez, Roberto Carlos Melgar, César Menacho, dan sang pelatih Mauricio Soria.

Daftar itu masih bertambah dengan dua ofisial: Henry Seas, dokter tim, dan José Luis Vaca, anggota staf técnico.

Tuan rumah Real Oruro juga tak luput dari hukuman berat. Ada tujuh nama yang diusir wasit: Raúl Gómez, Julio Vila, Yerco Vallejos, Eduardo Álvarez, pelatih Marcelo Robledo, serta Iván Salinas dan Rubén Taboada. Semuanya disebut berperan dalam keributan besar yang menodai jalannya kompetisi.

Badai kartu merah ini membuat Blooming terancam kehilangan banyak pilar saat melangkah ke semifinal. Sementara itu, Federasi Sepakbola Bolivia dikabarkan tengah menyiapkan sanksi lanjutan berdasarkan video dan laporan yang masuk.

Wasit juga menegaskan akan mengirim laporan tambahan, yang membuka peluang munculnya nama-nama tambahan dalam daftar sanksi.

Insiden ini kembali menyeret sepakbola Bolivia ke sorotan negatif—pertandingan yang seharusnya menjadi pesta olahraga justru berubah menjadi malam penuh kekerasan dan rekor memalukan.