Manajer Timnas Indonesia Akui Kepincut Sosok Timur Kapadze

• 

• Bola

Jumat, 28 November 2025 - 00:04 WIB

VIVA – Isu pergantian pelatih Timnas Indonesia terus memanas. Di tengah banyaknya nama yang bermunculan, anggota Exco PSSI sekaligus Manajer Timnas U-23, Sumardji, membuat publik tercengang setelah secara terbuka mengaku tertarik pada figur pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze.

Dalam sepekan terakhir, nama Kapadze jadi buah bibir. Kedatangannya ke Jakarta langsung memunculkan spekulasi bahwa ia tengah dilirik untuk menangani Skuad Garuda. Namun, hingga kini PSSI belum memberi sinyal jelas soal siapa yang masuk daftar kandidat resmi.

Di sisi lain, Kapadze hanya mengonfirmasi bahwa ia sempat berkomunikasi dengan Sumardji. Pernyataan itu membuat rumor kian tak terbendung. Menariknya, Sumardji tak menampik hal tersebut—bahkan mengaku cukup terkesan dengan rekam jejak eks pelatih timnas Uzbekistan itu.

“Mungkin ya begini, kalau kaitannya dengan Timur, sebenarnya saya berbicara dengan dia karena saya ada ketertarikan. Saya sering membaca CV-nya, saya mengikuti perjalanan dia. Satu hal yang membuat saya tertarik, kok Uzbekistan bisa bagus? Itu yang membuat saya penasaran,” kata Sumardji di Stadion Madya, GBK.

Ia mengaku mempelajari perkembangan pesat sepak bola Uzbekistan dalam beberapa tahun terakhir, dan profil Kapadze menjadi salah satu yang menyita perhatiannya.

“Saya baca terus perjalanan dia. Kebetulan ada satu orang yang selalu bareng saya kalau ke Uzbekistan dan jadi translator si Timur itu. Saya tanya detail, dalam tiga tahun setengah itu bagaimana? Kok bisa bagus begitu? Saya penasaran,” lanjutnya.

Meski begitu, Sumardji menegaskan bahwa komunikasinya dengan Kapadze hanya sebatas obrolan sesama penggemar sepak bola. Tidak ada pembahasan formal mengenai posisi pelatih Timnas Indonesia.

“Makanya saya beberapa kali telepon, video call, pernah juga zoom sama Timur. Tapi ya sebatas komunikasi teman, bicara sepak bola,” ucapnya.

Saat ditanya apakah Kapadze masuk radar resmi PSSI, Sumardji memilih irit bicara. Ia menegaskan ketertarikan tersebut murni sikap pribadi, bukan mandat federasi.

“Dia pernah bilang ke saya, ‘Pak Mardji, saya senang, orang Indonesia itu hobi bola semua.’ Tapi ya cuma begitu saja. Tidak ada pembicaraan serius. Saya pun cuma tanya-tanya tentang bagaimana dia bisa mencetak prestasi. Kan saya di BTN, wajib dong mencari ilmu,” tutupnya.