Melati Tedja Bawa Kostum Nasional Sang Pembatik ke Miss Charm 2024, Dirancang Jebolan Jember Fashion Carnival

3 weeks ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Melati Tedja, Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan 2024 siap tampil di Miss Charm 2024 dengan kostum nasional yang akan dibawa ke kancah internasional. Ajang tersebut akan berlangsung di Ho Chi Minh City, Vietnam, sejak 9--21 Desember 2024.

"Kostum nasional yang dibawa yaitu kain wastra. Melalui kain wastra ini, saya ingin mempromosikan Indonesia. Outfit daily saya, evening gown, dan national costume ini adalah kombinasi antara fashion dan wastra," ujar Melati saat diwawancarai di Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2024.

Ia menambahkan kostum nasional yang dipilih merupakan hasil kolaborasi dari desainer Jessie Gunawan x Jember Fashion Carnival (Ifan Fhanany dan Syarif), dan Mastermind by Bubah Alfian. Kostum mengangkat tema "Sang Pembatik," bertujuan sebagai bentuk apresiasi kepada sang pembatik yang menjaga warisan budaya.

"Sang pembatik bukan hanya seniman, mereka adalah penjaga budaya kita. Tanpa mereka, mungkin kita tidak akan bisa melihat kain-kain indah ini," kata Melati.

"Kostum ini menggambarkan proses membatik yang diselesaikan dalam jangka panjang, dimulai dengan mencanting lilin, mencuci, mewarnai, hingga mengeringkan kain. Proses penuh dedikasi ini mengajarkan kita bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang indah, kita perlu menanamkan passion dan semangat," tambahnya.

Melati menyampaikan, secara keseluruhan, filosofi yang ingin disampaikan adalah pentingnya proses dan keindahan dalam ketidaksempurnaan. Terdapat berbagai motif seperti parang melambangkan perjuangan dan keberanian, serta motif kawung yang merepresentasikan kesederhanaan dan kebijaksanaan.

"Kostum ini hasil dari kolaborasi tiga pemikiran, dan kerjasama dengan pembatik lokal dari Jember juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperkenalkan karyanya ke kancah internasional," sambung Melati

Batik Pulau Jawa Paling Banyak Disentuh

Melati menyampaikan bahwa beberapa batik yang menonjol akan banyak, namun Pulau Jawa tetap menjadi yang paling banyak disentuh. Hal ini karena banyak desainer dan sponsor yang berasal dari Jawa Timur maupun Jawa Tengah.

"Alasan kami memilih batik adalah karena batik adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kita, namun seringkali kurang diapresiasi. Banyak orang berbicara tentang wastra di ajang seperti Putri Indonesia, tetapi kita jarang menyadari bahwa di balik setiap wastra ada perjuangan dari para pembatik," kata Melati.

"Kalau misalnya kostum yang grande-grande itu kan sudah sering ya. Kostum yang mengangkat mungkin patung atau mungkin ikon dari suatu provinsi itu kayaknya juga sudah biasa. Akhirnya kami memilih batik agar berbeda," tambahnya.

Ia sangat merasa bersyukur sebagai wakil pertama Indonesia yang dikirim oleh Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu untuk ajang Miss Charm 2024. Baginya, pemilihan ini tidak lepas dari riset yang dilakukan oleh Yayasan Putri Indonesia untuk memastikan bahwa visi dan misi Miss Charm sejalan dengan Putri Indonesia.

"Miss Charm sendiri memiliki tiga pilar utama, yaitu mempromosikan pendidikan, budaya, dan sosialisme. Pilar-pilar ini sangat relevan dengan visi dan misi Putri Indonesia. Sebagai seorang pendidik dan aktivis sosial yang fokus pada bidang pendidikan, saya merasa kekuatan saya terletak pada pengalaman tersebut, yang akan saya bawa ke ajang Miss Charm,"kata Melati.

Mentalitas Jadi Fokus Utama

Melati menyampaikan bahwa persiapan untuk ajang Miss Charm merupakan pengalaman pertama baginya. Meskipun sudah siap 90 persen, persiapan yang paling ia fokuskan adalah mentalitas.

"Saya percaya para pelatih telah memberikan yang terbaik kepada saya, dari penampilan, stage presence, kemampuan berpikir, percakapan dalam bahasa Inggris, hingga pemilihan outfit. Semua aspek tersebut sudah saya pelajari dengan baik,"kata Melati.

"Mentalitas tetap sangat penting karena di ajang ini saya akan bersaing dengan puluhan peserta, sekitar 36 peserta. Saya yakin mereka datang ke kompetisi ini untuk menang, jadi mentalitas harus siap. Harus siap bertanding, siap menang, dan siap kalah," tambahnya.

Ia menyampaikan meskipun ada tekanan, ia tetap semangat dan yakin bisa tampil baik di ajang Miss Charm. Ia memilih untuk fokus pada peningkatan diri.

"Saat ini sudah 90 persen, dan untuk persiapan 10 persen itu lebih ke finishing, karena saya masih memiliki 4 hari lagi sebelum keberangkatan ke ajang Miss Charm di Vietnam. Semua ini berkat dukungan dari Yayasan Puteri Indonesia, Mustika Ratu, Ibu Putri yang telah memberikan kesempatan untuk saya mewakili Indonesia di ajang internasional, serta semua sponsor, desainer, dan pelatih yang telah membantu," kata Melati.

Melati Berupaya Meningkatkan Akses Pendidikan

Melati menyampaikan bahwa terpilihnya ia sebagai Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan serta diberikan kesempatan menuju Miss Charm 2024 dapat membuka channel yang luas baginya untuk berbagi misi. Ia pun berusaha memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan kebaikan.

"Saya dipertemukan dengan Kemendikbud dan berbagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Akhirnya, kami memutuskan untuk berkolaborasi, dan melalui media sosial saya bisa menunjukkan apa yang telah saya lakukan, seperti investasi dalam fasilitas sekolah di daerah-daerah, khususnya di Pulau Jawa, agar anak-anak di sana bisa mendapatkan pendidikan layak,"kata Melati.

"Selain itu, saya juga memiliki kemampuan komunikasi yang saya manfaatkan untuk menyelenggarakan acara bersama Kemendikbud atau organisasi sosial lainnya. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mendorong generasi muda agar lebih terbuka mengenai pentingnya pendidikan," tambahnya.

Ia menekankan bahwa pendidikan adalah salah satu cara kita untuk meraih mimpi. Adanya mimpi akan memberikan energi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Miss Universe 2024 yang baru saja dinobatkan, Victoria Kjaer (tengah) dari Denmark, bereaksi saat merayakan kemenangannya setelah memenangkan kontes Miss Universe edisi ke-73 di Mexico City pada Sabtu 16 November 2024 malam waktu setempat atau Minggu 17 November 2024 pagi Waktu Indonesia Barat. (CARL DE SOUZA/AFP)
Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |