Mendikdasmen soal Sekolah Terapkan Tidur Siang untuk Murid: Secara Psikologis Bagus

• 

• Berita

• Nasional

Kamis, 23 Januari 2025 - 06:24 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti angkat bicara soal kebijakan tidur siang yang diterapkan SMPN 39 Surabaya, Jawa Timur untuk siswa-siswinya. 

Mu'ti mengatakan, tidur siang untuk siswa-siswi itu merupakan kebijakan dari sekolah. Bukan kebijakan dari pemerintah.

"Itu kebijakan masing-masing sekolah ya, bukan kebijakan menteri," kata Mu'ti kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis, 22 Januari 2025.

Di sisi lain, Mu'ti beranggapan kebijakan tidur siang itu sangat bagus secara psikologi maupun fisiologis anak-anak. Terlebih, bagi sekolah-sekolah yang waktu pembelajarannya dilakukan sejak pagi sampai sore hari.

"Bagus juga itu, bagus juga. Terutama untuk sekolah-sekolah yang dia sampai sore ya, itu kan memang mereka menyiapkan tempat dan juga mengkondisikan supaya ada tidur siang. Itu secara psikologis bagus, secara fisiologis juga bagus," ungkap dia.

"Istilah bahasa Inggrisnya kan take a nap ya," sambung Mu'ti.

Untuk diketahui, baru-baru ini ada sebuah sekolah di Surabaya menjadi perbincangan hangat di media sosial karena kebijakannya yang unik dan inovatif. Sekolah tersebut menerapkan jam tidur siang untuk para siswanya sebagai bagian dari program untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas.

Diketahui, sekolah menerapkan hal tersebut dari SMPN 39 Surabaya, Jawa Timur. Kebijakan ini menjadi salah satu inovasi sekolah agar menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif.

"Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan dan fokus belajar siswa, SMPN 39 Surabaya meluncurkan program unggulan Tidur Siang Bersama. Program ini menjadi salah satu inovasi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif," tulis keterangan akun Instagram @lagi.viral, dikutip VIVA Sabtu, 18 Januari 2025.

Dalam video yang beredar, terlihat jam tidur siang ini dilakukan di ruangan khusus yang dilengkapi dengan bantal, dan pencahayaan redup untuk menciptakan suasana yang nyaman. Para guru juga ikut memantau agar kegiatan berjalan tertib.

Dalam kebijakan tersebut, para siswa diberikan waktu istirahat selama 15 hingga 30 menit setelah jam istirahat makan siang, di mana mereka dianjurkan untuk tidur di ruangan yang telah disediakan.

Lebih lanjut, kebijakan ini diketahui berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa tidur siang singkat dapat membantu meningkatkan konsentrasi, memperbaiki mood, dan meningkatkan daya ingat. Diketahui, kebijakan tersebut juga dilakukan di beberapa negara lain, salah satunya Jepang.