Tokyo, VIVA – Bagi banyak orang yang pertama kali mengunjungi Jepang, lampu lalu lintas di negara ini sering menimbulkan kebingungan. Bukannya berwarna hijau seperti di kebanyakan negara lain, lampu "hijau" di Jepang justru terlihat lebih biru.
Fenomena ini bukan kesalahan teknis, melainkan hasil dari sejarah bahasa dan budaya Jepang yang unik. Dari penelusuran VIVA Otomotif Sabtu 7 Juni 2025, dalam bahasa Jepang kata untuk biru adalah ao, sedangkan hijau disebut midori.
Namun secara tradisional, sebelum istilah midori digunakan secara luas, warna hijau juga termasuk dalam cakupan makna ao. Contohnya, daun yang masih hijau sering disebut aoba, yang berarti "daun biru".
Penggunaan kata ao untuk benda-benda berwarna hijau tetap bertahan hingga sekarang. Misalnya, apel hijau, rumput, dan bahkan lampu lalu lintas, masih sering disebut sebagai berwarna ao.
Oleh karena itu, ketika lampu lalu lintas diperkenalkan di Jepang, warna hijau tetap disebut sebagai ao shingou — yang artinya "lampu biru".
Pada awalnya, lampu hijau yang digunakan di Jepang memang mengikuti standar internasional. Namun, karena masyarakat Jepang terus menyebutnya ao, akhirnya pemerintah Jepang memutuskan untuk menggunakan warna hijau dengan rona yang lebih kebiruan.
Tujuannya adalah agar sesuai dengan persepsi masyarakat. Warna ini masih secara teknis termasuk dalam spektrum hijau, tetapi sangat dekat ke biru.
Perubahan ini dilakukan sekitar tahun 1970-an dan tetap digunakan hingga sekarang. Ini adalah contoh bagaimana bahasa dan budaya dapat memengaruhi desain teknologi sehari-hari. Jepang memilih untuk menyesuaikan teknologi dengan budayanya sendiri, bukan sebaliknya.
Jadi, meskipun lampu itu tampak biru bagi sebagian orang, di Jepang itu adalah warna yang benar untuk "lampu hijau".
Tari Tradisional Dayak Hingga Musik Sasando, Guru dan Siswa Indonesia Tampilkan Pertunjukan Budaya di Jepang
Guru dan siswa dari sekolah-sekolah binaan Yayasan Astra hadir di acara tingkat dunia, World Expo 2025 yang diselenggarakan di Osaka, Jepang.
VIVA.co.id
5 Juni 2025