TNI AD: Lokasi Ledakan Amunisi Afkir di Garut Rutin Dipakai untuk Pemusnahan

5 hours ago 4

Senin, 12 Mei 2025 - 21:08 WIB

Garut, VIVA - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana menyebutkan bahwa lahan yang menjadi lokasi peledakan amunisi tak layak pakai di Garut, Jawa Barat, merupakan lokasi yang rutin digunakan.

Wahyu mengatakan lokasi yang digunakan untuk meledakan amunisi itu disebutkan bahwa jauh dari permukiman warga.

“Perlu kami sampaikan juga pada kesempatan ini bahwa lahan yang digunakan untuk penghancuran amunisi akhir tersebut adalah lahan milik BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Garut yang sudah rutin digunakan untuk memusnahkan munisi akhir dan lokasinya jauh dari pemukiman warga,” ujar Wahyu dalam keterangannya, Senin, 12 Mei 2025.

VIVA Militer: Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana

Photo :

  • Istimewa/Viva Militer

Wahyu mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap korban dalam peristiwa yang terjadi itu.

“Bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap semua korban dan para prajurit TNI AD yang menjadi korban dalam musibah ini adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi dan kami juga berduka cita atas meninggalnya korban masyarakat sipil,” ucap Wahyu.

Adapun TNI AD dalam peristiwa itu melakukan sterilisasi lokasi kejadian bersama aparat terkait sebagai antisipasi adanya bahan berbahaya lainnya yang tertinggal sehingga tak terjadi ledakan susulan yang tak diinginkan.

“Penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI Angkatan Darat. Termasuk terkait dengan korban sipil,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Sebuah insiden tragis terjadi di lokasi pemusnahan munisi afkir milik TNI Angkatan Darat di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin pagi.

Ledakan hebat yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri dari anggota TNI dan warga sipil.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, kegiatan pemusnahan munisi tidak layak pakai itu dimulai pada pukul 09.30 WIB oleh jajaran Gudang Pusat Munisi 3, Pusat Peralatan Teknik Angkatan Darat.

Dia mengatakan, sebelum kegiatan, dilakukan pengecekan terhadap personel dan kondisi lokasi dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman. Tim kemudian memulai proses penghancuran munisi di dua lubang sumur yang telah disiapkan.

“Setelah seluruh tim pengamanan menempati pos masing-masing, peledakan dilakukan dan berjalan lancar tanpa kendala,” kata Wahyu, Senin sore.

Sebagai prosedur lanjutan, kata dia, satu lubang tambahan disiapkan khusus untuk menghancurkan detonator yang sudah digunakan, termasuk sisa-sisa yang berkaitan dengan munisi afkir.

“di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya. Termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan munisi akhir tersebut,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

“Penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI Angkatan Darat. Termasuk terkait dengan korban sipil,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |