Jakarta, VIVA – Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mendukung sikap Presiden Prabowo Subianto yang akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Jika, kata dia, Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
"Sikap dan politik luar negeri Indonesia tidak akan pernah bergeser dalam urusan Palestina hingga kapan pun. Jika Israel mengakui Palestina, kata Presiden RI, Prabowo Subianto, maka Indonesia juga siap mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu. Presiden Prabowo konsisten," ujar Gus Yahya dalam keterangannya, Senin, 2 Juni 2025.
Gus Yahya menilai bahwa Prabowo telah menunjukkan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang akan selalu mendukung bangsa-bangsa di dunia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
"Pernyataan Presiden Prabowo tentang kesiapan Indonesia mengakui keberadaan Negara Israel dengan syarat diakui dan ditetapkannya keberadaan Negara Palestina, itu konsisten dengan kebijakan solusi dua negara yang dikukuhi Indonesia sejak semula," ujar Gus Yahya.
Ia menjelaskan Prabowo sikap Presiden Prabowo segaris dengan perjuangan NU yang selalu berdiri tegak bersama kekuatan lain di dunia untuk kemerdekaan bangsa Palestina.
Di sisi lain, Gus Yahya menilai Presiden Prabowo harus melakukan konsolidasi Internasional sebagai langkah untuk mewujudkan peluang hubungan diplomatik tersebut.
"Yang perlu ditempuh selanjutnya adalah melakukan penggalangan dan konsolidasi internasional melalui platform-platform multilateral yang sah untuk menggulirkan proses politik yang decisive menuju terwujudnya solusi dua negara tersebut," jelas Gus Yahya.
Terpenting, kata dia, menyelamatkan ribuan nyawa anak-anak, kalangan perempuan dan rakyat yang renta dari ancaman kekerasan akibat perang.
"Yang harus dilakukan saat ini juga adalah penghentian kekerasan oleh pihak mana pun dan menolong korban-korban kemanusiaan dari konflik berkepanjangan ini," kata Gus Yahya.
"Pada saat yang sama, masyarakat internasional harus berkonsolidasi untuk menegakkan konsensus-konsensus dan kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada terkait masalah Israel-Palestina dengan penerapan yang tegas atas semua pihak," kata Gus Yahya menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Prabowo Subianto, menyatakan pemerintah Indonesia membuka peluang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, dengan syarat jika Israel mengakui kemerdekaan penuh bagi Palestina.
Hal tersebut ditegaskannya dalam Joint Press Statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025.
“Di berbagai tempat, di berbagai fora, saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia memandang hanya penyelesaian Two State Solution, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar,” kata Prabowo dalam konferensi pers.
Namun, Prabowo juga menekankan pentingnya pengakuan terhadap hak Israel sebagai negara berdaulat.
“Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya,” ucapnya.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel bila negara tersebut mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
“Karena itu, Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegas Prabowo.
Halaman Selanjutnya
"Yang perlu ditempuh selanjutnya adalah melakukan penggalangan dan konsolidasi internasional melalui platform-platform multilateral yang sah untuk menggulirkan proses politik yang decisive menuju terwujudnya solusi dua negara tersebut," jelas Gus Yahya.