Mengapa Perselingkuhan Semakin Marak? Ini 4 Penyebabnya Menurut Ustaz Khalid Basalamah

4 weeks ago 10

Jumat, 28 November 2025 - 00:08 WIB

Jakarta, VIVA – Di era media sosial dan keterbukaan informasi, kisah perselingkuhan kian mudah tersebar. Video seseorang memergoki pasangannya bersama orang lain, curhatan kehidupan rumah tangga, hingga dugaan hubungan terlarang di kantor atau lingkungan kerja—semua seolah menjadi tontonan biasa.

Padahal, dalam kacamata Islam, perselingkuhan bukan sekadar pelanggaran komitmen, melainkan pintu dari sejumlah dosa besar: dusta, khianat, zina, hingga merusak kehormatan dan rumah tangga.

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, maraknya perselingkuhan bukanlah fenomena biasa, melainkan tanda melemahnya pegangan agama dan minimnya rasa takut kepada Allah. Ketika agama tidak dijadikan kendali, hawa nafsu pun mudah mengambil alih.

1. Jauh dari Agama, Dekat dengan Dosa

Faktor paling mendasar terjadinya perselingkuhan adalah jarak seseorang dari agama. Ketika nilai keimanan tidak menjadi pengendali, manusia cenderung mengikuti hawa nafsu dan mengabaikan batasan syariat. Allah ﷻ berfirman:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.”
(QS. Fatir [35]: 28)

Semakin kuat iman seseorang, semakin besar rasa takutnya untuk melanggar aturan Allah, termasuk menjauhi zina dan perbuatan mendekatinya.

2. Tidak Menjaga Kehormatan dan Aurat

Islam memerintahkan laki-laki dan perempuan menjaga kehormatan serta aurat mereka. Ketika aurat tidak dijaga, terutama saat keluar rumah atau di tempat umum, pintu fitnah terbuka lebar. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

Wanita itu aurat. Jika dia keluar, maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.”
(HR. Tirmidzi, no. 1173)

Menjaga penampilan sesuai syariat bukan hanya soal pakaian, tetapi juga menjaga perilaku, tutur kata, dan cara bergaul dengan lawan jenis.

3. Tidak Menundukkan Pandangan dan Membuka Pintu Khayalan

Pandangan adalah panah beracun, kata para ulama. Ketika pandangan tidak dijaga, hati akan condong pada keinginan yang keliru. Dari melihat, timbul rasa kagum, lalu tumbuh ketertarikan, dan akhirnya terjerumus dalam perbuatan haram. Allah memperingatkan:

“Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”
(QS Al-Isrā' [17]: 32)

Islam tidak hanya melarang zina, tetapi juga semua pintu yang mengarah kepadanya—mulai dari chatting intens dengan lawan jenis, curhat personal, berduaan (khalwat), hingga merasa nyaman dengan perhatian yang bukan dari pasangan sah.

Halaman Selanjutnya

4. Membocorkan Rahasia Rumah Tangga

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |